Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NU Siapkan Nama-nama Pengganti Khofifah

Kompas.com - 23/11/2017, 08:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wasekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Heri Haryanto mengaku pihaknya masih belum diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk memberikan nama menggantikan posisi Menteri Sosial yang dijabat oleh Khofifah Indar Parawansa.

Namun begitu, dia mengaku NU sudah siap apabila presiden meminta saran dan nama-nama yang dicalonkan untuk menggantikan Khofifah.

"Kami siap saja, apabila beliau meminta. Banyak kader-kader perempuan di NU yang kami rasa mumpuni untuk mengganti posisi Bu Khofifah," kata dia saat dihubungi, Jakarta, Rabu (22/11).

(Baca juga : Memenuhi Syarat Ikut Pilkada Jatim, Khofifah Segera Surati Jokowi)

Nama-nama itu, jelas dia, bisa menjadi agenda internal untuk dibahas dalam Musyawarah Nasional NU yang digelar di Lombok, Kamis (23/11). Hanya saja, tidak akan dirapatkan dalam agenda besar Munas.

"Bisa jadi akan ada pembahasan itu. Tapi mungkin internal. Tidak dalam agenda besar," ucapnya.

Nama yang akan terpilih, lanjut Heri, adalah representasi dari kalangan wanita muslim. Pasalnya, hal itu juga yang saat ini disematkan kepada Khofifah. Mengingat wanita yang digadang-gadang akan maju di Pilgub Jawa Timur itu, merupakan ketua Muslimat NU.

Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa ketika ditemui di hotel Harris Vertu & Yellow Hotels Harmoni, Jakarta, Selasa (21/11/2017). KOMPAS.com/ MOH NADLIR Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa ketika ditemui di hotel Harris Vertu & Yellow Hotels Harmoni, Jakarta, Selasa (21/11/2017).

(Baca juga : Khofifah Gaet Emil, PDI-P Optimistis Menangkan Gus Ipul-Anas)

Dirinya enggan membeberkan siapa saja sosok yang berpotensi untuk menggantikan Khofifah menjadi pembantu presiden. Alasannya, banyak tokoh yang potensial di NU.

Meski penggantian menteri di Kabinet Kerja Jokowi, sepenuhnya hak prerogatif presiden, pihaknya berharap pengganti Khofifah masih kalangan NU.

"Iya, kami berharap masih NU. Bagaimanapun, Bu Khofifah kan warga NU dan saya berharap penggantinya juga dari kalangan NU," tukasnya.

(Baca juga : Partai Golkar Dukung Khofifah-Emil Dardak atas Saran Para Kiai)

Dari beberapa nama yang sudah beredar, satu diantaranya adalah Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid. Dia santer dikabarkan untuk menggantikan Khofifah di kursi menteri.

Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid di Kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Tangerang, Kamis (19/10/2017/KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid di Kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Tangerang, Kamis (19/10/2017/

Hanya saja, belum ada klarifikasi dari yang bersangkutan. Usaha untuk menelepon dan menghubungi dia, tidak mendapat respon.

Asisten pribadi Yenny, mengatakan bahwa Yenny sedang menghadiri kegiatan di Sydney, Australia.

"Ibu masih di Australia. Besok baru pulang," kata dia.

Saat ditanya mengenai kabar itu, dirinya mengatakan isu tersebut terus berhembus sejak lama. Tetapi, hingga saat ini Yenny belum mengetahui kabar tentang dia akan menggantikan Khofifah.

"Itu kan isu lama, mas. Tapi kalau yang baru ini, sepertinya ibu belum tahu deh," jelasnya.


Belum Dibahas

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dipastikan akan maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 mendatang. Dengan demikin Khofifah harus mundur sebagai menteri Sosial di Kebinet Kerja Joko Widodo - Jusuf Kalla.

Menanggapi hal tersebut Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku belum mendapatkan laporan resmi dari Khofifah soal pencalonannya di Pilgub Jatim serta pengunduran dirnya sebagai menteri sosial.

(Baca juga : Tim Gus Ipul dan Khofifah, Berkompetisi Fair, Jangan Saling Hujat)

"Bu Khofifah belum ‎mengatakannya," ujar Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Rabu, (22/11/2017).

Karena belum ada laporan resmi, Kalla mengaku dirinya bersama presiden Joko Widodo belum membahas soal calon pengganti Khofifah.

"Belum, belum," katanya singkat.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo memberikan dukungan kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak dalam Pilkada Jatim 2018.Dokumentasi Partai Demokrat Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo memberikan dukungan kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak dalam Pilkada Jatim 2018.

Sebelumnya, kandidat Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku akan segera melaporkan terkait pengunduran dirinya secara resmi kepada Presiden Joko Widodo.

“Saya akan segera menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Bapak Presiden bahwa amanat, mandat yang beliau percayakan kepada kami sebagai Menteri Sosial,” ujar Khofifah usai menerima surat rekomendasi dari Partai Golkar di DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (22/11/2017).

Khofifah juga akan menyerahkan surat tertulis perihal dirinya akan mundur sebagai menteri sosial.

Lantaran sudah dua partai pengusung yang telah menetapkan keputusannya untuk mendukung dirinya bersama Bupati Trenggalek, Emil Dardak untuk maju dalam Pilgub Jawa Timur tahun depan.

Berita ini sudah tayang di Tribunnews.com dengan judul NU Siap Beri Nama Pengganti Khofifah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com