Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Sebut Wajar jika Novanto Ceritakan Kasus Korupsinya ke Jokowi

Kompas.com - 21/11/2017, 16:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Pihak Istana merespons pernyataan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah soal Setya Novanto pernah membahas kasus dugaan korupsi proyek e-KTP dengan Presiden Joko Widodo.

Staf Khusus Presiden Johan Budi Saptopribowo mengatakan, Novanto memang beberapa kali bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Presiden Jakarta, yakni pada saat acara pelantikan pimpinan lembaga negara atau kepala daerah.

Sebab, Novanto menjabat sebagai Ketua DPR RI, salah satu jabatan yang wajib hadir dalam setiap acara resmi kenegaraan di Istana.

Lantas, apakah pertemuan Setya Novanto dengan Jokowi itu dimanfaatkan untuk membahas kasus korupsi e-KTP, Johan tidak mengetahui pasti.

"Kalau ada acara di Istana, pasti Pak Novanto kan datang dan bertemu dengan Presiden. Cuma apakah setelah itu ada pertemuan (Novanto dengan Jokowi), saya enggak tahu. Kan saya enggak ikut," ujar Johan ketika ditemui wartawan di Kompleks Istana Presiden Bogor, Selasa (21/11/2017).

(Baca juga : Fahri Hamzah Sebut Novanto Bertemu Jokowi Bicarakan Kasus e-KTP)

Sekalipun dalam pertemuan itu dimaanfaatkan Novanto untuk menceritakan kasus yang membelitnya, menurut Johan, hal itu wajar saja. Setiap orang berhak menyampaikan apapun kepada Presiden.

"Wajar kalau disampaikan kepada Presiden sebagai kepala pemerintahan," lanjut Johan.

Namun yang penting, Presiden tidak pernah menginterventi perkara Setya Novanto di KPK. Hal itu terbukti dari konsistensi pernyataan Jokowi sejak awal kasus itu mencuat hingga KPK resmi menahan Ketua DPR RI itu.

"Sikap Presiden tetap. Ikuti proses hukum dan wilayah hukum tidak bisa dicampuri atau diintervensi. Apalagi KPK, KPK kan lembaga independen," ujar Johan.

(Baca juga : Menurut Fahri Hamzah, Novanto Berhak Dibela Jokowi karena Jasanya)

Fahri Hamzah sebelumnya mengatakan bahwa Novanto bertemu Presiden Jokowi untuk membicarakan kasus korupsi e-KTP.

Fahri mengatakan, hal itu berawal dari sarannya kepada Novanto supaya berkomunikasi dengan Jokowi untuk membicarakan kasus yang tengah menjeratnya.

"Itu sudah lama saya ngomong, terus kemarin saya bilang, 'Bapak cerita dong kepada pemerintah. Cerita dong karena kronologi banyak yang aneh'," ujar Fahri di Kompleks DPR RI, Selasa.

Novanto, lanjut Fahri, akhirnya bertemu dengan Jokowi. Namun Fahri tak membeberkan apa isi pembicaraan keduanya.

Kompas TV Menurut Mahfud, negara tidak boleh kalah oleh pelaku kejahatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com