JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengapresiasi sinergi TNI-Polri yang berhasil membebaskan warga dari cengkeraman kelompok kriminal bersenjata di Tembagapura, Papua.
"Saya mengapresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya atas nama rakyat kepada TNI dan Polri yang telah melakukan pembebasan sandera tanpa ada satu pun yang cedera," ujar Jokowi di Balai Kartini, Senin (20/11/2017).
Jokowi mengakui bahwa keberadaan kelompok itu membuat masyarakat takut dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Di sisi lain, Presiden Jokowi berkomitmen untuk terus membangun Papua. Sebab, infrastruktur di Bumi Papua masih tertinggal dibandingkan daerah lain di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.
"Kalau lihat lapangannya, Indonesia barat, tengah dan timur, memang Indonesia timur tertinggal sekali di bidang infrastruktur. Oleh sebab itu kalau lapangannya tahu betul, memang itu yang kami kerjakan," ujar Jokowi.
(Baca juga: Detik-detik Menegangkan Operasi Senyap Kopassus dan Kostrad Bebaskan Sandera di Papua)
Proses evakuasi sandera yang berlangsung dari pukul 11.00 WIT hingga 12.00 WIT dikabarkan diwarnai penembakan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).
(Baca juga: Kapolda Papua: Evakuasi Warga Sempat Dapat Perlawanan dari KKB)
Setidaknya ada 1.300 orang dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, dilarang keluar dari kampung itu oleh kelompok bersenjata.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, petugas terus mengupayakan cara persuasif. Namun, apabila tidak berhasil, aparat tak segan-segan untuk bertindak.
"Negara tidak boleh kalah. Kita harus lakukan tindakan," ujar Tito, Kamis (16/11/2017).