Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Menegangkan Operasi Senyap Kopassus dan Kostrad Bebaskan Sandera di Papua

Kompas.com - 19/11/2017, 08:15 WIB

TIMIKA, KOMPAS.com - Proses pembebasan sandera di Banti, Kimbeli dan area longsoran Distrik Tembagapura, Papua pada Jumat (17/11/2017), didahului sebuah operasi senyap yang dilakukan Kopassus dan Tim Intai Kostrad.

Sebanyak 13 personel Kopassus dan 10 personel Kostrad ini sudah mengintai lokasi penyekapan sejak lima hari lalu. Mereka mengendap dan memantau pergerakan kelompok kriminal bersenjata yang membaur dengan warga sipil.

Kepala Penerangan Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi di Timika, Sabtu (18/11/2017), mengakui upaya pembebasan 344 warga sipil terisolasi itu penuh risiko lantaran KKB terus menghujani aparat dan warga dengan tembakan dari jarak jauh.

Aidi mengisahkan detil proses pembebasan 344 warga itu.  Dia menyebutkan, pasukan TNI sudah bergerak ke lokasi sasaran sejak lima hari sebelumnya. Mereka terdiri dari Kopassus 13 personel, 20 personel dari Batalyon 751/Rider, dengan tugas khusus merebut Kampung Kimbeli dari KKB.

Baca juga : Kapolda Papua dan Pangdam Cenderawasih Nyaris Ditembak Kelompok Penyandera

Selain itu, Peleton Intai Tempur Kostrad bersama Batalyon Infanteri 754/Eme Neme Kangasi dengan personel masing-masing 10 orang. Tugasnya adalah merebut Kampung Banti.

"Mereka bergerak dengan sangat senyap, sangat rahasia pada malam hari. Lalu pada siang hari mereka mengendap, membeku. Sambil mempelajari situasi secara perlahan sekali mereka sampai di titik sasaran," ujar Aidi seperti dikutip dari Antaranews.com.

Aidi menuturkan, satu hari sebelum jam yang disepakati untuk menyerbu, pasukan sebenarnya sudah berada di lokasi masing-masing dan siap untuk menyerbut. "Selama satu hari itu mereka tidak makan," ucap Aidi.

Rencana menyerbu KKB yang berada di Banti dan Kimbeli pada Kamis (16/11/2017) urung dilakukan mengingat saat itu kelompok separatis sudah membaur dengan masyarakat.

Warga yang berhasil dievakuasi Satuan Tugas Terpadu Penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata tiba di Timika, Papua, Jumat (17/11/2017). Warga non Papua dan belasan warga Papua yang ada di kampung Kimbeli, Utikini dan Banti berhasil dievakuasi oleh Satgas Terpadu pada Jumat pagi dan langsung dievakuasi ke Timika menggunakan 10 unit bus milik Freeport dengan pengawalan ketat aparat kemanan TNI dan Polri.ANTARA FOTO/JEREMIAS RAHADAT Warga yang berhasil dievakuasi Satuan Tugas Terpadu Penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata tiba di Timika, Papua, Jumat (17/11/2017). Warga non Papua dan belasan warga Papua yang ada di kampung Kimbeli, Utikini dan Banti berhasil dievakuasi oleh Satgas Terpadu pada Jumat pagi dan langsung dievakuasi ke Timika menggunakan 10 unit bus milik Freeport dengan pengawalan ketat aparat kemanan TNI dan Polri.

"Saat itu anggota sudah meminta izin kepada Pangdam untuk segera mengatasi KKB karena jarak mereka hanya sekitar 30-50 meter dan ada anggota KKB yang menenteng senjata api," kata Aidi.

Namun Pangdam Cenderawasih memberikan petunjuk bahwa jika KKB masih membaur dengan masyarakat sipil, maka tidak boleh ada tindakan karena operasi penumpasan KKB Tembagapura itu lebih mengutamakan keselamatan warga sipil.

Lalu, Jumat pagi kemarin, sejumlah pentolan KKB yang baru bangun bergerak ke pos-pos di wilayah ketinggian yang sudah mereka dirikan. Di pos-pos itu sejumlah bendera kelompok separatis Papua merdeka berkibar di sana.

Saat itulah, pasukan TNI serentak menyerbu Kampung Kimbeli dan Banti. Kelompok separatis bersenjata itu kocar-kacir menyelamatkan diri ke dalam hutan dan ke  area ketinggian sambil menyerang aparat dengan tembakan bertubi-tubi.

Baca juga : Selain Merampas Harta, Kelompok Kriminal di Papua Juga Perkosa Korban

Saat penyerbuan itu dilakukan, jarak pandang di lokasi itu hanya sekitar tiga hingga lima meter karena masih berkabut tebal.

Setelah KKB lari kocar-kacir meninggalkan kedua kampung itu, aparat gabungan TNI dan Polri lain  bergegas menuju dua kampung itu untuk membebaskan ratusan warga yang disandera.

Aidi mengatakan saat proses evakuasi warga masih berlangsung, kontak tembak antara aparat TNI-Brimob dengan KKB masih terus berlangsung dalam kurun waktu kurang dari dua jam.

"Kami belum bisa memastikan apakah dari pihak mereka ada korban atau tidak," kata Aidi.

Kompas TV Penambahan pasukan dari Brigif-20/Ima Jaya Kramu sebanyak dua SSK dan dipimpin langsung dan Brigif untuk melakukan pengamanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Nasional
Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Nasional
PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

Nasional
Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com