Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jodhi Yudono
Wartawan dan budayawan

Menulis esai di media sejak tahun 1989. Kini, selain menulis berita dan kolom di kompas.com, kelahiran 16 Mei ini juga dikenal sebagai musisi yang menyanyikan puisi-puisi karya sendiri maupun karya penyair-penyair besar semacam WS Rendra, Chairil Anwar, Darmanto Jatman, dan lain-lain.

Terima Kasih Pak Setnov

Kompas.com - 17/11/2017, 11:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorJodhi Yudono


Saya terbiasa memandang apapun dari sudut yang lain. Karena memang demikianlah tugas seorang pengamat, dia harus mengambil jalan lain dari jalan yang diambil orang kebanyakan.

Dengan demikian, karyanya menjadi khas dan unik, lain dari yang lain, serta menjadi cakrawala baru bagi pembacanya.

Demikian pula saat kebanyakan orang mentertawakan tabrakan tunggal Setya Novanto (Setnov) sebagai dagelan terparah dari semua cerita lucu yang dipertontonkan oleh ketua DPR RI itu selama ini, saya memandang sebaliknya.

Saya memandang dari sudut lain peristiwa kecelakaan tunggal yang kata pengacara Setnov, Fredrich Yunadi, menyebut kliennya mungkin gegar otak dan telah mengakibatkan muka Setnov benjol segede bakpao.

Ya, saya justru memandang di sebalik pandangan kebanyakan orang. Sebab, di balik kecelakaan itu, menurut saya...sekali lagi..menurut saya, terkandung keagungan dan keluhuran budi Pak Setnov.

Saya melihat keikhlasan Setnov menjadi korban cemoohan nyaris seluruh masyarakat Indonesia demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Maka lihatlah, dengan segala kecerobohannya dia mau menjalani skenario buruk yang sangat mudah terbaca kejanggalan-kejanggalannya.

Mulai dari keisengan nabrak tiang listrik, sementara kejadian berlangsung pada pukul 19.00 WIB, saat sedang ramai-ramainya orang pulang kantor dan pasti macet cet di kawasan Permata Hijau yang lokasinya tak seberapa jauh dari kantor saya; sampai pernyatan sang pengacara yang tak sesuai dengan fakta.

Maka hasilnya, bangsa yang semula terpecah menjadi dua semenjak Pilpres dan dilanjutkan Pilkada DKI, sekarang dipersatukan kembali oleh Setnov melalui tabrakan tunggal yang mengakibatkan mobil yang ditumpangi Setnov hancur cur! (Kata pengacara Setnov), kaca mobil lepas, Setnov berdarah-darah dan benjolan sebesar bakpao menclok di wajah Ketua Umum Partai Golkar itu.

Maka simaklah status kawan-kawan saya yang semula berseberangan, kini bersatu padu dalam kebencian sekaligus kegembiraan yang sama.

Kawan saya Joni Nantono menulis begini, "menerima jasa pembuatan sinopsis, skenario cara menghindar yang lebih ciamik daripada nabrak tiang listrik."

Iskandar menulis, "Yang gak punya Otak dilarang Geger."

Jim Aditya, "Ketegasan KPK memang sangat diharapkan masyarakat. Selain menindak Setnov, KPK juga perlu membidik TL sebage tersangka, dengan menggunakan pasal menghalangi proses hukum."

Eko Winardi, "Harimau mati meninggalkan belang, papa mati meninggalkan Tianglistrik."

Teguh Wijaya, "Mungkin Setia Nov-ember ???? lagi ndengerin piano sambil membayangkan dirinya pidato di kutub utara, ditonton e-KTP alias E...KeTiPu maning???????? #ee,..papa....kenapa dorang pegi2, saja?!"

Begitulah, saya menangkap perasaan bahagia bersama yang telah lama hilang. Setnov menjadi katarsis, menjadi pelepas kecemasan dan ketegangan. Untuk itu, dari hati yang riang, saya ucapkan terimakasih kepada Pak Setya Novanto.

Kini, mudah-mudahan kemesraan ini akana berlangsung selama-lamanya. Bangsa besar  ini bersatu atas jasa-jasa Setnov.

Bangsa ini kini bersatu dalam keriangan sekaligus kemuakan yang ditumpahkan  kepada Setnov. Setnov menjadi hiburan sekaligus makian.

Ya..Setnov sudah menjadi martir pemersatu bangsa yang bisa jadi jasanya akan  setara dengan tokoh-tokoh besar pemersatu bangsa lainnya.

Wahai Pak Setnov, jasa-jasamu menghibur bangsa ini akan kami kenang selama-lamanya. Engkau akan kami catat dalam perjalanan bangsa ini sebagai tokoh yang kocak sekaligus menyebalkan.

Setelah peristiwa ini, moga-moga bangsa ini akan rukun sentosa, dan Setnov kita usulkan sebagai pahlawan besar dengan julukan "sang penubruk tiang listrik", atau "pahlawan berbenjol bakpao", atau..Anda punya usul lain?

@JodhiY

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com