JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi mengatakan, salah satu dokter yang menangani Novanto mengatakan, ada indikasi gegar otak yang dialami Ketua DPR RI itu.
Sebelumnya, Fredrich menginformasikan bahwa kliennya mengalami kecelakaan mobil, Kamis (16/11/2017) malam.
Novanto langsung dilarikan ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Selatan. Saat ini, ia menjalani perawatan di sebuah kamar VVIP.
"Dokter waktu periksa katanya ini gejala gegar otak," kata Fredrich, di RS Medika Permata Hijau, Kamis malam.
Ia mengatakan, mobil yang ditumpangi Novanto bersama sopir dan ajudannya hancur dan kaca depannya pecah.
Novanto dikabarkan mengalami benturan di kepala.
Menurut Fredrich, dokter memberikan obat anti radang dan penenang kepada Novanto. Agar pada Jumat (17/11/2017) pagi besok bisa menjalani pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) otak.
"Dikasih penenang karena kalau gegar otak supaya jangan goyang dulu," kata dia.
Selain itu, Fredrich mengatakan, ada penyumbatan di jantung Novanto. Tensi darah Ketua Umum Partai Golkar itu juga disebut sudah hampir mencapai 200.
"Jadi sangat bahaya. Dokter bilang langsung rawat saja," ujar Fredrich.
Fredrich mengaku mendapatkan informasi kecelakaan dari ajudan Novanto. Menurut dia, kondisi mobil yang ditumpangi hancur parah.
"Kalau lihat mobilnya pasti mikir orangnya enggak selamat," kata Fredrich.
Fredrich mengatakan, ajudan Novanto mengabarinya dengan suara panik.
"(Saya bilang) Ya sudah bawa ke rumah sakit. Jangan teriak. Teriak tidak akan menolong. Tenangkan diri, bawa pake Gojek atau apa pakai apa ke sini (rumah sakit). Kebetulan dekat Jalan Panjang," ujar Fredrich.
Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Fredrich menjelaskan, Novanto bersama ajudannya menaiki mobil jenis Fortuner.
Ia belum dapat memastikan lokasi kejadian. Namun, tak jauh dari RS Medika Permata Hijau.