"Awas, awas pintu (lift)" teriak seorang Pamdal.
"Aduh, aduh," seorang wartawan terdesak, terjepit ke tembok samping lift yang ditunggu Novanto.
Baca juga : Ini Isi Surat yang Dikirim Pengacara Setya Novanto ke KPK
Ia sempat menunggu. Pintu lift terbuka, Novanto dan beberapa pimpinan DPR meninggalkan para awak media. Perburuan usai? Tidak.
Beberapa jawaban Novanto tidak cukup memuaskan. Puluhan wartawan lantas berlarian, turun, mengejar Novanto dari lantai 4 ke lantai 1 dengan menggunakan eskalator.
Namun, tentu saja eskalator kalah cepat dibandingkan lift. Sesampainya di lantai 1, para awak media sudah tertinggal puluhan langkah dari Novanto yang menuju Gedung Nusantara 1.
Dengan nafas yang tersengal, puluhan wartawan berlari mengajar targetnya. Sesampainya, teriakan kembali bergema.
"Awas tembok, awas tembok!"
Tiba-tiba terdengar bunyi, Bruuuuuukk!
Baca juga : KPK Sebut Sekalipun UU KPK Digugat Setya Novanto, Proses Hukum Tetap Berjalan
Para kamerawan televisi yang berjalan mundur menabrak tembok tiang pancang Gedung DPR.
Nasib serupa juga dialami seorang reporter yang berada di belakang Novanto. Ia terjatuh saat berdesakan akibat tidak menyadari ada tangga di ubin DPR.
Kerumunan wartawan mulai melonggar setelah Novanto melalui pintu yang menghubungkan Gedung Nusantara II dan I. Maklum pintu itu cukup sempit untuk dilewati puluhan wartawan bersamaan.
Sebagian wartawan merelakan, langkah Novanto kian menjauh. Ngacir. Susah mengejar Novanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.