Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Menelusuri Jejak Panglima ISIS di Bekasi

Kompas.com - 13/11/2017, 08:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Tak ada yang pernah tahu bahwa Panglima tertinggi ISIS di Filipina Selatan, Omarkhayam Maute, pernah tinggal selama dua tahun di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Tak jauh dari Jakarta, Babelan hanya berjarak sekitar 50 kilometer dari ibu kota negara.

Apa saja yang dilakukan di sana? Mengapa tak ada satupun yang mengetahui?

Program “Aiman” yang akan tayang di KompasTV pukul 20.00 malam ini mencoba  melakukan penelusuran untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.

Saya memulai perjalan ke sebuah pesantren di Babelan, Bekasi, yang pernah ditinggali oleh Omarkhayam Maute. Omar dan pimpinan ISIS lainnya, Isnilon Hapilon, kini dikabarkan tewas ditembak tentara Filipina pada perang di Marawi, Filipina Selatan.

Omar bisa tinggal di Babelan, Bekasi, karena ia menikah dengan putri pemilik Pesantren, Minhati Madrais.

Berkenalan di Mesir, Pulang ke Bekasi

Minhati saat ini ditahan oleh aparat di Filipina setelah tertangkap bersembunyi di sebuah daerah di sana. Ia ditahan bersama dengan keenam anaknya, 4 anak perempuan dan 2 anak laki-laki. Yang tertua berusia 12 tahun dan yang termuda, 9 bulan.

Omar dan Minhati berkenalan dan dekat saat keduanya menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.

Keduanya juga menikah di Kairo, saat masih menempuh pendidikan. Sepulangnya dari Kairo, Omar dan Minhati kembali ke Babelan, Bekasi, tempat orang tua Minhati yang asli Babelan-berada.

Tahun 2010 itu keduanya juga mengajar di sekolah dan pesantren di yayasan milik ayah Minhati yang dikenal dengan nama Haji Madrais. Dua tahun Omar dan Minhati berada di Pesantren dan tinggal di Babelan.

Saya mendapat informasi dari salah seorang keluarga Minhati, sebelum pernikahan, ayah Minhati pernah berpesan, agar Omar tinggal di Babelan dan jangan di Filipina.

Namun dua tahun berlalu, pada 2012, Omar mengajak Minhati pindah ke Filipina Selatan. Ayah Minhati sesungguhnya tidak memberikan izin kepada anak dan cucunya itu.

Namun karena keduanya sudah menikah, maka kewajiban istri untuk menuruti kehendak suami. Pindahlah Minhati ke Filipina Selatan.

Keluarga Minhati Madrais, yang diwakili oleh sepupu Minhati, Dadang Hidayat, mengaku sama sekali tidak mengetahui kiprah Omarkhayam Maute, di Filipina Selatan.

Saat ketegangan memanas di Marawi, kabar duka mereka terima pada suatu hari: Omar tewas dan Minhati beserta keenam anaknya ditahan pemerintah Filipina.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com