Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Novanto dan Masa Depan Golkar di 2019

Kompas.com - 10/11/2017, 20:40 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkali-kali lolos dari jerat hukum, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto pada hari ini, Jumat (10/11/2017), kembali ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP).

Manuver-manuver yang pernah dilakukan politisi Partai Golkar itu untuk berkelit dari kewajiban hukum berbagai kasus sebelumnya, boleh dibilang lihai.

Namun, semua itu niscaya terekam oleh publik.

Soal Novanto dan pengaruhnya terhadap masa depan Partai Golkar di 2019, Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Engelbert Johannes Rohi mengatakan, Partai Golkar perlu segera mengambil sikap terhadap Novanto.

(Baca juga : Kasus E-KTP Tak Hanya Dahsyat Korupsinya tapi Juga Serangan Baliknya)

Menurutnya, saat ini lebih dari 50 persen pemilih sudah bisa mengakses informasi dengan baik. Sehingga, orang lebih melek informasi (well informed).

"Kaitannya dengan Novanto, orang akan bisa menghitung, partai mana-mana yang kadernya lebih banyak terjerat kasus korupsi. Menurut saya, kasus Novanto sedikit banyak akan mempengaruhi bagaimana publik akan memilih," kata pria yang akrab disapa Jojo itu, ditemui usai diskusi di Formappi, Jakarta, Jumat.

Sebuah survei publik yang dirilis baru-baru ini menyebutkan pemilu di tahun-tahun mendatang akan dipenuhi oleh generasi milenial.

Karakteristik generasi milenial ini lebih rasional dibandingkan generasi tua.

(Baca juga : Novanto Kembali Jadi Tersangka, DPR Seharusnya Gerah)

Jojo mengatakan, karakteristik pemilih generasi tua umumnya lebih loyal terhadap institusi dalam hal ini partai politik (parpol), tidak peduli siapapun figur yang diusung.

"Tetapi generasi milenial ini lebih rasional dan well educated. Sehingga pengaruhnya akan signifikan untuk pemilu berikutnya," kata Jojo.

Itulah kenapa banyak partai-partai yang sudah lama eksis kini memposisikan diri sebagai partai anak muda demi meraih generasi milenial yang diperkirakan mencapai 40 persen dari total pemilih.

"Kalau Golkar sedang approach terhadap generasi milenial, ya kasus seperti Novanto ini harus segera dituntaskan, biar mereka lebih mudah melakukan approach ke generasi milenial," ucap Jojo.

Selain generasi milenial, karakteristik pemilih rasional juga ada pada kelas menengah perkotaan.

Kelas-kelas pemilih inilah yang menurut Jojo akan memberikan kontribusi suara cukup signifikan terhadap parpol.

"Saya pikir dengan peta pemilih yang seperti itu, maka kasus Novanto ini akan membawa dampak yang signifikan untuk pemilu berikutnya," ujar Jojo.

Kompas TV Pemeriksaan saksi sudah melibatkan anggota DPR, swasta, dan pegawai kementerian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com