JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq menuturkan, partainya terkejut dengan gelombang dukungan yang diberikan kelompok masyarakat untuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2019.
Menurutnya, dalam satu bulan terakhir sudah lebih dari 50 dukungan untuk Muhaimin maju sebagai di Pemilu 2019.
Dukungan itu disampaikan sejumlah kelompok di banyak titik di Indonesia.
"Dalam bulan ini saja, Oktober-November, sudah ada sekitar 71 kali deklarasi di beberapa titik, dari kelompok-kelompok. Dan itu kelompok-kelompok yang berbeda," ujar Maman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/11/2017).
Maman menyebutkan, dukungan tersebut datang dari berbagai kalangan, mulai dari anak jalanan, seniman, hingga ribuan santri. Dukungan itu di luar dugaan para kader PKB.
"Signifikan juga. Itu yang buat saya terkejut juga," tutur anggota Komisi VIII DPR itu.
(Baca : Jangkar Cak Imin Sudah Merambah Banten)
Maman menambahkan, pada awalnya tak ada diskusi atau pernyataan resmi dari PKB untuk mendorong Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, untuk maju ke Pilpres 2019 sebagai cawapres.
Hal itu menguat menjadi pertimbangan ketika banyak kelompok mendeklarasikan dukungan. Mereka, kata Maman, bergerak masing-masing.
Situasi ini, kata dia, mengubah pola berpolitik tanah air dari mobilisasi dukungan menjadi politik partisipatif.
"Tiba-tiba hari ini ada partisipasi, baliho dimana-mana. 'Kang Maman datang ke sini ya ini ada dukungan untuk Cak Imin', dan sebagainya, tanpa kami mengeluarkan dana. Ini kan sesuatu yang positif dalam politik santri," ujar Maman.
(Baca juga : Di Jember, Muhaimin Dideklarasikan Jadi Calon Wakil Presiden)
Terkait dukungan yang mengalir tersebut, Muhaimin beberapa waktu lalu menyampaikan terima kasih.
Ia mengaku senang mendapat dukungan dari banyak pihak untuk maju dalam pemilihan presiden 2019.
"Terima kasih kepada yang sudah bersemangat terutama para simpatisan yang sudah mulai dengan semangat tinggi. Kita sangat apresiasi dan terima kasih," kata Muhaimin ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (3/11/2017).
Muhaimin mengaku belum punya pikiran untuk maju sebagai calon presiden atau pun wakil presiden.
"Pilpres masih lama, kita tentu masih belum berpikir secara serius," katanya.