Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Sama Sekali Tak Ada Niat Memperlambat Kasus Novel Baswedan

Kompas.com - 06/11/2017, 14:52 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto menegaskan bahwa pihaknya serius dalam menangani kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.

Namun, ia mengakui hingga saat ini belum ada titik terang dalam kasus tersebut.

Rikwanto mengatakan, penanganan perkara tidak bisa dipukul rata. Tingkat kesulitan yang ditemui pun berbeda.

"Jadi dalam kasus Novel ini tidak ada sama sekali ingin memperlambat atau tidak sungguh-sungguh," ujar Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/11/2017).

(Baca : Polri Anggap TGPF Tak Menyelesaikan Masalah Novel Baswedan)

Rikwanto mengatakan, bukan dalam kasus ini saja, penyidik juga beberapa kali menemui kesulitan dalam kasus lain. Menurut dia, hal itu lumrah aja terjadi.

Polisi telah memeriksa puluhan saksi dalam kasus ini. Rekaman CCTV juga telah diperiksa.

Bahkan, beberapa orang sempat diamankan karena dicurigai berkaitan dengan kasus Novel. Namun, sejauh ini belum ada bukti kuat yang mengarah ke pelaku.

"Pelakunya masih blank. Masih gelap. Walaupun info awal diduga sudah lima orang yang kita dalami kita cermati, kita amankan, kita pakai scientific inves, dan hasil akhirnya disimpulkan mereka tidak terlibat," kata Rikwanto.

Rikwanto meminta agar jangan ada prasangka dan asumsi yang timbul di masyarakat dalam penanganan perkara ini.

Asumsi tersebut tidak bisa menjadi landasan polisi melakukan penyelidikan. Polisi hanya bisa bergerak berdasarkan fakta-fakta dan bukti yang ditemukan.

Presiden Joko Widodo berencana memanggil kembali Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk menanyakan sejauh mana perkembangan penyelidikan kasus Novel.

"Nanti pak Kapolri akan menjelaskan kepada bapak Presiden apa langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Polri. Baik yang sudah yang sedang dan yang akan untuk menyampaikan progress kasus Novel," kata Rikwanto. 

Kompas TV YLBHI menilai KPK lemah dalam perlindungan terhadap Novel Baswedan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Nasional
Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Nasional
Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Nasional
Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Nasional
Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah 'Clear', Diserahkan pada Ketua Umum

Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah "Clear", Diserahkan pada Ketua Umum

Nasional
Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Nasional
Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal 'Drop' di Yordania

Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal "Drop" di Yordania

Nasional
RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

Nasional
Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Nasional
Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Nasional
Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Nasional
Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com