Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei CSIS: 70,8 Persen Milenial Puas dengan Pemerintahan Jokowi-JK

Kompas.com - 04/11/2017, 11:27 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 70 persen generasi milenial berusai 17 sampai 29 tahun puas dengan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Hal itu diketahui dari survei yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

Tingkat kepuasan generasi milenial tersebut mencapai 70,8 persen. Angka itu hanya berbeda tipis dengan masyarakat non-milenial yang puas terhadap pemerintahan Jokowi-JK, yakni 70,2 persen.

"Aspek evaluasi terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK menunjukkan angkanya sama, 70 persen milenial puas. 70 persen non-milenial juga puas," ujar peneliti CSIS, Arya Fernandes saat dikonfirmasi, Sabtu (4/11/2017).

Persepsi kondisi ekonomi keluarga dan ekonomi nasional juga masih positif di mata milenial. Sebanyak 47,8 persen milenial menilai kondisi ekonomi keluarga saat ini lebih baik dari lima tahun lalu.

Sedangkan untuk persepsi kondisi ekonomi nasional, 47,8 persen milenial menilai kondisi saat ini lebih baik dari lima tahun lalu.

Persepsi senada ditunjukkan pada kondisi pembangunan nasional. Angkanya bahkan jauh lebih tinggi. Sebanyak 77,7 persen milenial menilai kondisi pembangunan saat ini lebih baik dibandingkan lima tahun lalu.

"Generasi milenial masih optimis terhadap pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan, pembangunan. Generasi milenial juga percaya dan positif persepsinya terhadap evaluasi mereka dalam bidang ekonomi, keluarga, ekonomi nasional," kata Arya.

Baca juga : Survei CSIS: Milenial Pengguna Medsos Lebih Pilih Prabowo daripada Jokowi

Adapun kesulitan yang dirasakan generasi milenial masih terpusat pada isu ekonomi. Tiga isu teratas adalah keterbatasan lapangan pekerjaan (25,5 persen), tingginya harga sembako (21,5 persen) dan tingginya angka kemiskinan (14,3 persen).

"Jadi memang pemerintah PR-nya ke depan adalah ekonomi sehingga kesulitannya bisa teratasi," ujar Arya.

Namun, Arya menambahkan, Jokowi masih memiliki pekerjaan rumah lain selain memperbaiki sektor ekonomi. Jokowi dinilai perlu memperkuat dukungan milenial terhadapnya.

Sebab, pada survei elektabilitas, hanya 33 persen milenial yang memilih Jokowi. Angka tersebut timpang dengan pemilih non-milenial yang mencapai 54,2 persen.

"Gap-nya terlalu tinggi," tuturnya.

Ia mengakui Jokowi sudah menunjukkan kepeduliannya terhadap generasi milenial, misalnya melalui teknologi informasi. Mulai dari video blog (vlog), Instagram, Facebook, dan lainnya.

Namun, ada dua hal yang menurutnya mungkin masih membuat dukungan milenial untuk Jokowi masih belum maksimal.

"Pertama, Jokowi sudah menyadari bahwa dukungan milenial terhadapnya tidak sebesar non-milenial. Atau kemungkinan kedua, strategi yang selama ini dilakukan tidak efektif," kata dia.

Baca juga : Survei CSIS: Publik Percaya Jokowi Dorong Penguatan KPK

Survei nasional CSIS dilakukan pada periode 23 hingga 30 Agustus 2017 terhadap 600 sampel. Adapun responden yang dikategorikan generasi milenial adalah responden dengan rentang usia 17 sampai 29 tahun.

Responden dipilih secara acak (multistage random sampling) dan proporsional dari 34 provinsi di Indonesia.

Margin of error dari survei ini sebesar 4 persen untuk milenial dan 3,38 persen untuk non-milenial. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka. Quality control penelitian menggunakan 20 persen sampel melalui spot-check dan 50 persen diverifikasi via telepon.

Kompas TV CSIS Rilis Hasil Kerja Jokowi-JK (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Nasional
Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Nasional
PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com