Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subuh Berjamaah di Singapura Bersama Novel Baswedan (Bag 1)

Kompas.com - 03/11/2017, 06:39 WIB
Amir Sodikin

Penulis

Hari itu, Novel bercerita lepas, seolah tanpa beban. Ditingkahi dengan cerita lucu-lucu dan menggembirakan dari rekan-rekan Novel yang datang salat berjamaah di masjid itu.

Novel berkelakar soal rekannya yang terbiasa merokok. "Nanti di Singapura, kamu sudah tak bisa merokok lagi di pinggir jalan, bisa kena denda. Ada hadiahnya lho bagi pelapor. Nanti saya akan laporkan, saya dapat uangnya. Kita bagi dua ya," canda Novel sambil terkekeh.

Berbagai obrolan ringan yang ia lontarkan, tampak bahwa Novel juga belajar banyak bagaimana Singapura mengelola negaranya. Singapura dengan segala disiplinnya, telah membuat Novel lebih merasa aman saat berjalan sendirian di negeri orang.

Apakah tidak takut jika jalan sendiri? Apakah tak khawatir jika ada orang yang membuntuti? Novel tersenyum menggeleng. 

Baca juga : Rabu Ini, Novel Baswedan Jalani Pemeriksaan Mata Lanjutan

Ngobrol ringan bersama rekan-rekannya, membuat Novel tampak lebih santai. Kini, Novel juga jauh tampak lebih bugar dibanding saat pekan-pekan awal kasus penyerangan terhadap dirinya.

"Saya selalu jalan kaki tiap hari, paling tidak 7 kilometer tiap hari, paling sering jalan kaki menuju masjid untuk salat berjamaah," kata Novel berbagi tips bugar. Emosi Novel juga tampak terkontrol, tak ada letupan amarah yang ia tunjukkan ketika ditanya soal penyerangan terhadap dirinya.

Ia juga tak mengobral tudingan ke pihak-pihak lain, juga tak menyalahkan pihak lain. Satu-satunya yang menjadi perhatian dia adalah harapan agar segera dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) atas kasus yang menimpa dirinya.

Novel mengaku, kini ia sedang menunggu operasi kedua terhadap mata sebelah kirinya.

"Harusnya Oktober, tapi belum bisa dilakukan karena selaputnya belum tumbuh. Syarat bisa dioperasi kalau sudah tumbuh baik. Memang tumbuh, tapi kata dokter tumbuhnya lambat," kata Novel.

Sebagai orang yang sangat "populer" di Indonesia, Novel tampak leluasa berada di Singapura tanpa pengawalan. "Dulu sempat didampingai dari KPK, tapi sekarang setelah sekian lama tidak lagi. Saya mengontak mereka kalau sedang membutuhkan saja," kata Novel.

Hari itu, hari Kamis yang biasanya Novel berusaha menepati puasa sunnah. "Tapi mungkin hari ini saya tidak puasa, keluarga datang menengok," katanya.

Keluarga Novel, istri dan anaknya, hari itu datang berkunjung. Novel sudah merencanakan bepergian bersama keluarganya. Di Singapura, Novel sudah paham tempat-tempat kuliner mana yang menyediakan makanan menarik dan lebih murah.

Baca juga : Diminta Bentuk TGPF Kasus Novel Baswedan, Ini Jawaban Ketua KPK

Novel Baswedan saat salah dhuha di sebuah masjid di Singapura, Kamis (3/11/2017).Kompas.com/Amir Sodikin Novel Baswedan saat salah dhuha di sebuah masjid di Singapura, Kamis (3/11/2017).
Hari mulai beranjak pagi, sekitar pukul 7 lewat, Novel dan teman-temannya menunaikan shalat dhuha. Pagi itu, pertemuan ditutup dengan shalat dhuha. 

Usai salat dhuha, kami berpamitan. Novel tampak berjalan diiringi dua orang rekannya menuju apartemen tempat ia menginap. Saya yakin ia aman dikawal rekan-rekannya yang sangat respect dengan perjuangan Novel.

Dari kejauahan, saya memandangi dari belakang sosok penyidik yang khas ini. Penyidik yang tak pernah mengenal kompromi ketika bekerja menelisik kasus-kasus korupsi pejabat di Indonesia, sekalipun itu menyangkut pejabat tinggi yang berpengaruh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com