Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subuh Berjamaah di Singapura Bersama Novel Baswedan (Bag 1)

Kompas.com - 03/11/2017, 06:39 WIB
Amir Sodikin

Penulis

KOMPAS.com - Hari masih tampak gelap. Kamis (2/11/2017), tepat pukul 05.00, saya mulai bergegas mencari sebuah masjid di Singapura untuk menunaikan salat subuh berjamaah.

Pagi itu, saya berharap bisa bertemu Novel Baswedan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang sedang menjalani pengobatan mata di Singapura. 

Dari Google Maps yang sudah saya unduh sebelumnya di Jakarta, jarak dari hotel tempat saya menginap hanya sekitar 2 kilometer, dengan perkiraan untuk jalan kaki sekitar 16 menit.

Sedikit berlari, saya mengikuti rute Google Maps. Sebelumnya sudah saya cek di internet, waktu subuh di Singapura hari itu pukul 05.27. Waktu saya di jalan tidak banyak. 

Pagi itu suasana jalan masih lengang, udara terasa segar. Hanya sesekali mobil pribadi dan taksi berseliweran. Toko-toko sepanjang jalan masih tutup. Jalan kaki yang sehat karena situasi seperti itu jarang saya dapatkan di seputaran Jakarta.

Akhirnya, tinggal beberapa jengkal saja lokasi masjid tersebut. Tapi, ups...tibat-tiba Google Maps menunjukkan jalan yang berbeda. Sial, saya tersesat mengikuti Google Maps.

Baca juga : Tim Dokter Tunda Operasi Mata Kiri Novel Baswedan

Novel Baswedan saat ditemui di Singapura, Kamis (2/11/2017).Kompas.com/Amir Sodikin Novel Baswedan saat ditemui di Singapura, Kamis (2/11/2017).
Sistem peta luring (offline) kemungkinan tidak menunjuk ke koordinat GPS yang tepat karena fitur A-GPS di ponsel saya memerlukan koneksi internet. Google Maps kembali menunjukkan lokasi baru yang ternyata masih butuh 16 menit perjalanan, kembali ke arah perjalanan saya.

Kaki sudah mulai pegal dan jika saya paksakan untuk jalan kaki, kemungkinan salat subuh berjamaah sudah selesai. Langkah pintas pun saya ambil. Taksi.....!

Hanya sekitar 5 menit, taksi sudah langsung membawa saya ke depan sebuah masjid. Masjid itu tampak menyatu dengan bangunan lain, jika tidak dari depan, kemungkinan bisa terlewatkan. Alhamdulilah, saya tak terlambat akibat insiden salah peta ini.

Usai menunaikan salat subuh, Novel Baswedan beringsut ke belakang. Saya pun menghampirinya dan memperkenalkan diri.

Novel tampak tersenyum dan dengan ramah melayani pembicaraan. Sosok yang menjadi perbincangan nasional itu tampak kalem, lembut, dan ramah.

Sesaat kemudian, beberapa orang tampak mendekati Novel. Mereka ternyata saling kenal karena kebanyakan dari mereka sama-sama orang Indonesia.

Baca juga : 6 Bulan Kasus Novel Baswedan, Ini Alasan Polisi Belum Temukan Pelaku

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (kiri) bersama istri Rina Emilda (kanan) dan anak bungsunya saat ditemui di Singapura, Selasa (15/8/2017). ANTARA FOTO/MONALISA Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (kiri) bersama istri Rina Emilda (kanan) dan anak bungsunya saat ditemui di Singapura, Selasa (15/8/2017).
"Kegarangan" yang selalu ia tampilkan saat melawan jejaring "orang-orang kuat" sama sekali tak berefek pada relasi sosial dengan orang-orang biasa. Ia tampak membaur menjadi warga biasa yang tak segan menyapa semua orang yang mengenalnya. 

Salat subuh berjamaah telah menjadi forum tak resmi bagi Novel dan beberapa warga Indonesia saat itu untuk saling sapa, saling ngobrol, dan menjaga tali silaturahim. Obrolan ringan ke sana ke mari, kebanyakan lebih kepada obrolan seputar Singapura.

Kecuali, pertanyaan yang saya ajukan yang terkait kondisi kesehatan mata Novel Baswedan. Semua orang Indonesia tahu soal mata Novel yang terkena siraman air keras, 11 April 2017 lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com