Anggota Komisi I Anggap Meme Setya Novanto Bagian dari Demokrasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Sukamta menilai, beredarnya Meme tentang Ketua DPR Setya Novanto saat sakit merupakan bagian dari dinamika demokrasi.

Ia mengatakan, sedianya revisi Undang-undang Informasi dan Teknologi Informasi (ITE) yang dilakukan DPR dan pemerintah bertujuan mencegah kesewenang-wenangan penguasa terhadap rakyat.

Hal itu terlihat dari pengurangan masa hukuman pada tuduhan pencemaran nama baik dari di atas lima tahun menjadi empat tahun.

Dengan demikian, tersangka tak bisa ditahan karena diancam dengan hukuman di bawah lima tahun.

"Di revisi Undang-undang ITE justru dilakukan agar tidak serta-merta penguasa yang menang," kata Sukamta melalui pesan singkat, Kamis (2/11/2017).

(Baca juga : Polisi Dinilai Mengistimewakan Setya Novanto)

Namun, ia juga mengingatkan agar netizen berhati-hati dalam mengunggah meme di media sosial.

Sebab jika berlebihan dan melanggar ketentuan, maka yang bersangkutan harus siap mempertanggungjawabkan.

"Di situlah demokrasi setiap orang boleh memiliki pendapat dan bertindak tetapi harus siap mempertanggungjawabkannya," lanjut politisi PKS itu.

Polisi menangkap penyebar meme wajah Setya Novanto saat mengenakan masker alat bantu tidur (continuous positive airway pressure) di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta.

(Baca juga : Penyebar Meme Setya Novanto Ada Ribuan Orang, Mau Ditangkap Semua?)

Polisi menangkap pelaku berinisial DKA di rumahnya di Tangerang sekitar pukul 22.00 WIB, Selasa (31/10/2017).

Perempuan berusia 29 tahun itu kini telah berstatus tersangka dan dijerat pasal 27 ayat 3 Undang-undang No. 11 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Polisi juga saat ini masih memburu pembuat dan penyebar meme Setya Novanto lainnya.

Meme tentang Novanto beredar di media sosial pascaputusan praperadilan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang membebaskan Novanto dari penetapan tersangka oleh KPK.

Novanto sempat terjerat kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.

Tak baik