TAHUN 1986, saya mendapat tugas belajar di Inggris, berangkat dari Jakarta dengan pesawat terbang legendaris Boeing 747 Jumbo Jet pertama di dunia.
Menggunakan maskapai penerbangan Cathay Pacific, B747 berangkat dari Jakarta ke Hongkong dan kemudian langsung ke Gatwick Airport di London.
Pada penerbangan Jakarta-Hongkong, saya minta izin kepada pramugari, apakah boleh melihat kokpit seraya memperkenalkan diri sebagai pilot C-130 Hercules Angkatan Udara.
Tidak berapa lama, saya diundang oleh sang kapten pilot berkebangsaan Inggris dan kopilot senior orang Australia yang ternyata adalah mantan pilot Hercules Angkatan Udara Australia Royal Australian Air Force (RAFF).
Ini sebuah kehormatan karena saya langsung diberi tempat duduk di kokpit di tengah agak belakang dari pilot seat.
Di era itu, pesawat terbang yang paling "wah" dan paling glamour memang pesawat Boeing B747 Jumbo Jet.
B747 diperkenalkan pertama kali ke publik dalam sebuah acara khusus yang sangat meriah di Washington DC pada 30 September 1968.
Penerbangan komersial menggunakan B747 baru dilaksanakan pada awal tahun 1970. Di tahun itu, Continental Airlines menerbangkan B747 untuk kali pertama dengan rute Chicago ke Honolulu Hawai, dengan singgah di Los Angeles.
Primadona dari pesawat terbang sipil komersial di era itu memang tidak beranjak dari pesawat B747 yang bergelar Sang Jumbo Jet.
Baca juga : Garuda Indonesia Pensiunkan Pesawat Boeing 747-400
Pesawat terbang raksasa bermesin empat dengan bentuk sangat artistik itu terlihat anggun sekaligus berwibawa.
Karena bentuknya yang lebih terlihat "cantik" daripada "gagah perkasa" terutama saat melayang di udara, maka kata ganti dalam bahasa Inggris untuk menyebutnya pun adalah "she" dan bukan "he".
Pesawat terbang B747 disebut juga sebagai "Big and Beautiful Birds" atau "Queen of the Sky" atau bahkan sebagai sebuah pesawat terbang yang nothing as beautiful as B747.
Akan tetapi, harus diakui bahwa B747 tidak mampu mengarungi kurun waktu 50 tahun berjaya di udara, walaupun sudah diproduksi tidak kurang dari 1.500 pesawat yang tersebar ke hampir seluruh dunia.
Semua itu tiada lain karena kemajuan dan inovasi teknologi penerbangan demikian pesat perkembangannya. Pesawat B747 yang menggunakan empat mesin jet menjadikan biaya operasionalnya sangat tinggi dalam hal pemakaian fuel dibanding kebutuhan bahan bakar bagi pesawat yang hanya bermesin dua.