Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ganjar Pranowo
Gubernur Jateng

Gubernur Jawa Tengah

Sumpah Pemuda Milenial

Kompas.com - 28/10/2017, 10:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

DUA hari dalam sepekan, setiap Rabu dan Kamis, saya selalu roadshow berkeliling Jawa Tengah. Cek harga bahan pokok di pasar sekaligus ngobrol dengan pedagang, ngopi bareng dengan warga desa, dan mengajar di sekolah-sekolah adalah sebagian aktivitas rutinnya.

Pekan ini, tepatnya 25 dan 26 Oktober, saya ke Brebes, Pemalang, dan Kabupaten Pekalongan. Di Brebes meresmikan lima jalan layang yang krusial untuk kelancaran jalur mudik. Di antaranya empat flyover yang sudah dicoba pada mudik 2017 dan berhasil. Alhamdulillah, kejadian macet panjang di Brebes Exit alias "Brexit" pada 2016 tidak terulang tahun ini.

Selama roadshow, saya bertemu banyak warga. Semangat dan antusiasme warga begitu kental terasa dalam perbincangan yang hangat setiap pertemuan.

Melihat optimisme pelaku UMKM, tawa para pedagang, keinginan kuat untuk maju dari petani dan semangat belajar tinggi anak-anak pelajar membuat saya begitu yakin bahwa kekuatan bangsa ini tidak boleh diremehkan. Kuncinya persatuan.

Namun, satu yang paling berkesan dalam perjalanan kemarin adalah ketika mengajar di SMA Negeri 1 Bojong, Pekalongan. Kegiatan Gubernur Mengajar ini sudah saya lakukan sejak 2013 dan terus berlangsung sampai sekarang. Mungkin sudah ratusan sekolah yang saya datangi dan menjadi guru dadakan.

Nah, di SMA Negeri 1 Bojong ini, ternyata siswanya tidak hanya berasal dari Pekalongan. Ada yang dari kabupaten lain di Jateng, bahkan dari ujung paling timur Indonesia.

Ya, ada siswa dari Papua. Tidak hanya satu anak, tetapi tiga. Mereka adalah Febbi Afrelia Gobai, Diana Felby Kafar, dan Novita Melani Rumajauw. Sebab saya terkesan adalah mereka mampu menerapkan semangat ke-Indonesia-an dengan nyata. Tidak sekadar pidato atau retorika.

Saudara-saudara, anak-anak Papua ini bisa nembang Jawa. Di depan saya, mereka menembangkan "Pocung" dengan lancar dan fasih sekali. Saya yakin, jika hanya mendengar suara, tidak akan menyangka tembang itu dinyanyikan siswa asli Papua.

Di akhir tembang "Pocung" mereka kembali mengagetkan saya. Tembang Jawa itu disambung dengan lagu daerah Papua. "Hee yamko rambe yamko aronawa kombe..."

Ketika keterpukauan ini saya sangka sudah pada puncaknya, mereka kembali membuat saya terpana. Oo.. ternyata masih ada tiga lagi anak Papua di sini. Tina, Hizqia, dan Fernando.

Ketiganya yang mengenakan baju adat Papua itu maju serentak, ikut bernyanyi dan menari dengan rancak. "Hongke hongke hongke riro.. Hongke jombe jombe riro..."

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com