Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Berly Martawardaya
Dosen

Dosen Magister Kebijakan & Perencanaan Kebijakan Publik (MPKP) di FEB-UI, Ekonom INDEF dan Ketua PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU)

Menunggu "Stars Recruit" di Reshuffle Kabinet Jilid 3

Kompas.com - 27/10/2017, 11:56 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnu Nugroho

Pemerintah Jokowi-JK baru melewati titik tiga tahun sejak dilantik. Berarti enam puluh persen dari masa jabatan telah dilewati dan tinggal empat puluh persen lagi. Ibarat lari marathon, maka garis finish semakin dekat.

Pada sisi lain, banyak tantangan yang masih perlu diatasi. Tingkat kemiskinan hanya berkurang 0,32 % dari 10,96 % di September 2014 menjadi 10,64 % sampai Maret 2017 padahal target pada akhir masa jabatan di RPJMN 2015-2019 adalah 7-8 %.

Paling tidak, masih 2,64 % dari penduduk Indonesia yang perlu didorong keluar dari garis kemiskinan sampai 2019.

Baca juga : Angka Kemiskinan di Jawa Tengah Turun

Kinerja pengentasan kemiskinan Jokowi lebih rendah dibanding masa kepemimpinan SBY periode kedua yang pada tahun ketiga pemerintahan berhasil mengurangi kemiskinan sebesar 1,38 %.

Untuk adilnya, perlu diakui bahwa harga komoditas sedang tingi di awal periode kedua SBY yang mendorong eskpor dan pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi sudah mulai meningkat menjadi 5,01 % setelah bottoming di kuartal 2 tahun 2015 dengan pertumbuhan 4,67 %. Pertumbuhan konsumsi dan masyarakat juga masih di bawah tingkat pertumbuhan nasional padahal biasanya konsumsi adalah motor pertumbuhan ekonomi.

Peluang di "Reshuffle"

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat berada di Kompasianival 2017, di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10/2017).Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Menteri Keuangan Sri Mulyani saat berada di Kompasianival 2017, di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10/2017).
Untuk melakukan sprint dalam sisa masa jabatan yang tinggal dua tahun, maka tidak ada jalan lain bagi pemerintahan Jokowi-JK selain konsolidasi, penajaman fokus dan evaluasi tim inti.

Berkaca pada reshuffle sebelumnya, maka sulit disangkal bahwa kebijakan ekonomi makro mengalami perbaikan nyata dengan masuknya Sri Mulyani dan Darmin Nasution.

Baca juga : Istana: Reshuffle Hanya Presiden dan Wapres yang Tahu

Pemberitaan terhadap dua stars recruit ini juga menutupi liputan pergeseran menteri yang yang secara real-politik mencerminkan perubahan komposisi partai pendukung pemerintah.

Memberhentikan pejabat level menteri tidaklah mudah mengingat menteri biasanya memiliki dukungan di suatu kelompok masyarakat atau media massa. Bila salah langkah, menteri yang diberhentikan justru bisa menjadi saingan berat di pilpres berikut.

Ruang gerak Presiden paling luas apabila seorang menteri mengundurkan diri karena alasan kesehatan atau pribadi. Khofifah Indarwati (Menteri Sosial) sudah beberapa kali secara eksplisit menyatakan keinginannya untuk mundur demi bertarung lagi di pilgub Jatim.

Baca juga : Ditanya Isu Reshuffle, Khofifah Jawab: Gilaaa...

Dok Kemenkop -Menteri Koperasi UKM AAGN Puspayoga saat acara Festival Budaya dan Ekonomi Kreatif Universitas Airlangga (Unair) 2016 di Grand City, Surabaya, Selasa (1/11/2016).Pramdia Arhando Julianto Dok Kemenkop -Menteri Koperasi UKM AAGN Puspayoga saat acara Festival Budaya dan Ekonomi Kreatif Universitas Airlangga (Unair) 2016 di Grand City, Surabaya, Selasa (1/11/2016).
Banyak pula beredar bahwa A.A.G Puspayoga (Menkop UKM) menyimpan rasa penasaran terhadap kursi Gubernur Bali yang belum berhasil dimenangkannya di pilgub 2013 lalu.

Reshuffle kedua, publik menyaksikan Jokowi memberhentikan dua menterinya yang kerap gaduh berpolemik di publik dan media massa.

Kali ini menteri yang menimbulkan adalah Menteri Pertanian dan Jaksa Agung. Menteri Pertanian dengan tuduhannnya bahwa sebuah perusahaan merugikan negara ratusan triliuan, melebihi pendapatan dari Freeport, yang juga menimbulkan keresahan di penjual beras dengan penetapan harga eceran.

Jaksa Agung RI, Muhammad Prasetyo.KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Jaksa Agung RI, Muhammad Prasetyo.
Jaksa Agung menimbulkan polemik dengan pernyataannya bahwa wewenang penuntutan KPK akan dikembalikan ke Jaksa.

Menteri Pendidikan pun menghasilkan banyak kegaduhan dengan kebijakan full day school-nya tapi sepertinya aman dengan masa jabatan masih kurang dari setahun.

Menuju Zaken Kabinet

Ada kerinduan di masyarakat untuk melihat kabinet diisi orang-orang yang siap lari cepat, dikenal kinerja dan integritasnya (zaken kabinet) serta menerapkan ilmu garam yang tidak terlihat/terdengar tapi nyata terasa dampaknya.

Terbayang apabila posisi Menteri Sosial diisi Imam Prasodjo yang selain sosiolog tangguh yang menguasai masalah kemiskinan dan dinamika sosial masyarakat juga telah lama terjun langsung koordinasikan aktivitas untuk damaikan konflik dan tingkatkan kesejahteraan masyarakat dengan aksi sosial.

Tokoh lain yang cocok untuk Menteri Sosial adalah Bambang Widianto yang sebagai Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Pengentasan Kemiskinan (TNP2K) telah menunjukkan kinerjanya.

Kepuasan bidang ekonomi paling rendah di antara sektor lain menurut survei Litbang Kompas.

Baca juga : Survei Kompas, Masalah Hukum dan Ekonomi Masih Jadi PR Jokowi-JK

Perbaikan kondisi masyarakat kecil dan pendapatan rendah akan lebih cepat apabila posisi Menteri Koperasi dan UKM disi Profesor Paulus Wirutomo yang selain guru besar UI juga Ketua Dewan Pengurus Bina Swadaya yang telah 50 tahun medampingi koperasi dan UKM.

Tokoh lain yang cocok di posisi Menkop UKM yang telah lama diisi politisi adalah Muliaman Hadad yang memiliki jaringan kuat di kalangan finansial domestik dan internasional setelah berhasil membangun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi lembaga yang professional dan sangat kredibel dalam waktu yang singkat.

Pegiat hukum telah lama mempermasalahkan Jaksa Agung di pegang oleh kader partai politik, apalagi ketika pernyataannya berlawanan dengan komitmen presiden untuk perkuat KPK.

Masuknya tokoh seperti Bambang Widjajanto atau Muhammad Yusuf yang telah menunjukkan integritas dan kepemimpinannya di KPK dan PPATK sebagai Jaksa Agung adalah pilihan yang akan menunjukakn komitmen tegas Jokowi pada penegakan hukum dan anti korupsi.

Tidak ada bangsa yang yang warganya sejahtera dan tentram bila pangan tidak mencukup dan/atau sulit di akses. Lemahnya pendataan produksi pangan dan sembako dan meningkatnya impor pangan selama ini perlu diperbaiki dengan masuknya Rektor atau mantan Rektor IPB yang kepakaran di sektor pertanian tidak diragukan menjadi Menteri Pertanian berikut.

Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla memberikan keterangan pada wartawan terkait porsi kabinetnya, di Rumah Transisi Jokowi-JK, Jakarta, Senin (15/9/2014). Rencananya Kabinet Jokowi-JK akan diperkuat 34 kementerian yang terdiri dari 18 orang profesional dan 16 orang dari partai politik.TRIBUN / DANY PERMANA Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla memberikan keterangan pada wartawan terkait porsi kabinetnya, di Rumah Transisi Jokowi-JK, Jakarta, Senin (15/9/2014). Rencananya Kabinet Jokowi-JK akan diperkuat 34 kementerian yang terdiri dari 18 orang profesional dan 16 orang dari partai politik.
Apakah reshuffle akan terjadi dalam waktu pendek? Bagaimanapun politics is the art of possibilities.

Tapi, Presiden Jokowi tidak bisa bersantai ketika waktu terus berkejaran menuju akhir sisa masa dua tahun pemerintahannya ketika masyarakat akan memutuskan apakah memperpanjang masa pemerintahannya atau tidak.

Dibutuhkan stars recruit di reshuffle kabinet berikut untuk membawa pemerintahan lari cepat dan menunjukkan kinerja nyata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com