Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Bupati Nganjuk untuk Sementara Dinilai Tak Terlibat Suap

Kompas.com - 26/10/2017, 19:40 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Istri Bupati Nganjuk, Ita Triwibawati, untuk sementara dinyatakan tidak terlibat dalam kasus dugaan suap yang melibatkan suaminya, Taufiqurrahman.

Sebelumnya, Ita turut diamankan dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Apakah istrinya terlibat? Untuk sementara dari hasil pemeriksaan tim, tidak ada keterlibatan istrinya dalam kasus ini," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan dalam jumpa pers di Gedung KPK Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Meski demikian, tidak menutup kemungkinan akan ada temuan baru dalam penyidikan yang dilakukan penyidik KPK. 

Berdasarkan temuan baru itu, menurut Basaria, akan ada tersangka baru lainnya.

Baca: Pimpinan KPK: Kami Bingung, Bupati Nganjuk Nekat Banget...

Pada Rabu (25/10/2017), Ita dan suaminya ditangkap setelah hendak meninggalkan hotel tempat mereka menginap di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Mereka ditangkap setelah diduga menerima uang Rp 298 juta.

KPK menduga uang Rp 298 juta tersebut diberikan oleh Kepala Bagian Umum RSUD Nganjuk Mokhammad Bisri dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk, Harjanto, terkait jual beli jabatan.

Baca: Cerita Bupati Nganjuk Taufiqurrahman yang Dua Kali Kena Jerat KPK

Dari penangkapan tersebut, KPK menetapkan Taufiq dan empat orang lainnya sebagai tersangka.

Ita yang saat ini menjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sebenarnya berencana diajukan oleh Taufiqurrahman sebagai penggantinya untuk posisi Bupati Nganjuk.

Namun, setelah terjadi operasi tangkap tangan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memastikan tidak akan memberi rekomendasi kepada Ita Triwibawati.

Kompas TV KPK kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan terhadap kepala daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com