Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sehari, Densus 88 Tangkap 9 Teroris di Empat Wilayah

Kompas.com - 24/10/2017, 16:54 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror melakukan operasi penindakan serentak terhadap sembilan tersangka teroris di sejumlah tempat berbeda. Penangkapan dilakukan hampir bersamaan dalam satu hari, yakni pada Selasa (24/10/2017).

Sekitar pukul 07.04 Wita, petugas menangkap Bakri alias Bakri Baroncong alias Aslam alias Pak Nur di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Dia ditangkap berkaitan dengan aksi pengeboman di Sulsel tahun 2012 lalu.

"Yang bersangkutan ditangkap karena ikut serta dalam kejadian Bom Gubernur Sulawesi Selatan tahun 2012," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto melalui keterangan tertulis, Selasa (24/10/2017).

(Baca: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Kendal)

Kemudian, di wilayah Pekanbaru, Riau, petugas menangkap Yoyok Handoko alias Abu Zaid. Ia merupakan salah satu orang yang terlibat dalam pelatihan menembak di Jambi. Ia juga turut serta merencanakan teror di kantor polisi di Pekanbaru.

Masih di Riau, tersangka bernama Wawan alias Abu Afif dan Beni Samsu Trisno alias Abu Ibrohim ditangkap di Kabupaten Kampar, sekira pukul 07.15 WIB.

"Wawan alias Abu Afif anggota JAD Pekanbaru, memotivasi jaringan untuk amaliyah di jantor polisi, dan mengetahui adanya pelatihan membuat bom dan pelatihan menembak di Jambi," kata Rikwanto.

(Baca: Tiga Tahun Jokowi-JK, Pemerintah Deradikalisasi 999 Mantan Teroris)

Sementara itu, Abu Ibrohim merupakan salah satu peserta pelatihan di bukit Gema di Kampar, mengikuti pelatihan menembak di Jambi, dan merencanakan aksi teror di kantor polisi di Pekanbaru.

Beberapa jam setelahnya, petugas menangkap Handoko alias Abu Buchori di Siak Hulu Kubang Raya, Kampar, Riau. Rikwanto mengatakan, perannya sama dengan Abu Ibrohim.

Selanjutnya, petugas menangkap Nanang Kurniawan alias Abu Aisha di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.

Lokasi penangkapan selanjutnya yakni di wilayah Jawa Tengah. Pada pukul 07.15 WIB, petugas menangkap Muhammad Khoirudin.

"Keterlibatannya, penyandang dana kelompok Hendro Fernando yg terkait dengan MIT Poso pada periode 2015-2016," kata Rikwanto.

(Baca: Jokowi: Katanya Teroris Masuk kalau Bebas Visa, Teroris Kan dari Kita)

Setelah menangkap Abu Aisha, petugas juga menciduk tersangka Hasby di Jalan Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Terakhir, penangkapan dilakukan di Wilayah Jawa Timur. Petugas menangkap Hendrasti Wijanarko alias Koko alias Jarwoko di Ponorogo, Jawa Timur. Ia diketahui masuk ke dalam grup telegram yang isinya simpatisan JAD.

Ia juga yang membantu pernikahan "pengantin" Dian Yulia Novi, pelaku rencana bom bunuh diri di istana kepresidenan, dengan Nur Sholikin.

"Pada saat proses pernikahan pelaku rencana bom bunuh diri Istana Negara melalui media sosial, mereka membuat grup telegram tersendiri yang bernama 'Kulak Tahu', yang didalamnya juga terdapat Bahrun Naim, dan Hendrasti Wijanarko," kata Rikwanto.

Kompas TV Saat polisi menggeladah rumah kedua tersangka, keduanya mengaku merupakan simpatisan ISIS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

Nasional
THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

Nasional
Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Nasional
Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Nasional
Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Nasional
UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang 'DKI'

UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang "DKI"

Nasional
Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Nasional
Puan Sebut Antarfraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Puan Sebut Antarfraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Nasional
Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Nasional
Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Nasional
Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Nasional
KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

Nasional
Bos Freeport Wanti-wanti RI Bisa Rugi Rp 30 Triliun jika Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga Tak Dilanjut

Bos Freeport Wanti-wanti RI Bisa Rugi Rp 30 Triliun jika Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga Tak Dilanjut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com