Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Jokowi Dinilai Belum Aman, Cawapres Jadi Faktor Penentu

Kompas.com - 20/10/2017, 16:55 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menilai, elektabilitas Presiden Joko Widodo belum berada pada angka aman untuk kembali maju dalam pemilu presiden 2019.

Survei Indikator Politik pada 17-24 September 2017 menunjukkan, responden yang memilih Jokowi saat tidak diberikan pilihan nama, hanya 34,2 persen.

"Dengan modal di bawah 50 persen, saya harus bilang terus terang Pak Jokowi belum aman secara elektoral," kata Burhan dalam diskusi 'Siapa Cawapres Jokowi?' yang digelar relawan Projo di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2017).

(baca: Baca juga : Gatot Nurmantyo Bisa Gerus Suara Prabowo jika Jadi Cawapres Jokowi)

Oleh karena itu, Burhan menilai, sosok calon wakil presiden pendamping Jokowi menjadi faktor yang sangat menentukan.

Pertama, dari segi elektoral, mantan Gubernur DKI Jakarta itu harus mencari sosok cawapres yang memiliki basis pemilih yang berbeda.

Menurut Burhan, Jokowi harus mencari sosok yang bisa meningkatkan elektabilitasnya di segmen pemilih muslim.

(baca: Baca juga : Survei Indikator: Head to Head, Jokowi 58,9 Persen, Prabowo 31,3 Persen)

Sebab, berdasarkan survei Indikator, pemilih muslim yang memilih Jokowi tidak sampai 50 persen.

"Pemilih muslim yang memilih Jokowi hanya 42 persen. Padahal, pemilih muslim di Indonesia 87 persen. PR Pak Jokowi meningkatkan elektabilitas di pemilih muslim," kata Burhan.

Faktor kedua yang harus dipertimbangkan Jokowi dalam memilih cawapres, adalah aspek dalam menjalankan pemerintahan.

(baca: Baca juga : Gerindra: Kami Optimistis Mandat Rakyat Akan Diberikan kepada Prabowo)

Pasangan yang dipilih Jokowi harus bisa melengkapi kemampuan Jokowi dalam memimpin Indonesia apabila keduanya sudah terpilih.

Faktor ketiga adalah terkait konsolidasi politik Jokowi dan partai politik pendukungnya. Siapapun cawapres yang dipilih Jokowi harus bisa memuaskan partai politik pendukung.

"Masalahnya, parpol pendukung Pak Jokowi di 2019 ikhlas enggak kalau elitenya enggak dipilih?" ujar Burhan.

Kompas TV Fadli Zon menilai wajar Jokowi unggul dalam hasil survei yang dirilis SMRC, karena selalu mendapatkan publisitas dari media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com