Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Instruksi Jokowi soal KEK Mandalika, dari Penghijauan hingga Urusan Kamar Mandi

Kompas.com - 20/10/2017, 14:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menginstruksikan beberapa hal terkait beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pertama, Presiden Jokowi meminta pemerintah daerah setempat melakukan penghijauan di kawasan KEK Mandalika.

"Saya titip, Pak Gubernur, Bupati, Danrem, Pangdam untuk menghijaukan kawasan yang ada di sini. Kawasan yang kurang vegetasi, tanam," ujar Jokowi ketika meresmikan KEK Mandalika, Kamis (20/10/2017).

"Mau minta berapa ratus ribu tanaman? Berapa juta tanaman? Saya kirim," lanjut dia.

Baca juga : Jokowi Resmikan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika)

Presiden secara khusus meminta agar program penghijauan KEK Mandalika tidak bersifat formalitas seperti yang sudah-sudah.

"Saya titip juga, kalau nanem diurus, jangan ditinggal. Kita ini sering tanam satu juta pohon, satu miliar pohon, tapi yang hidup cuma tiga ekor. Jangan pernah bohongin saya. Orang lapangan kok dibohongin," ujar Jokowi.

Kedua, Presiden juga meminta pengelola KEK Mandalika, yakni PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) untuk menyiapkan pasar khusus cinderamata khas Mandalika.

Baca juga : Tahun 2030, Mandalika Akan Miliki 10.000 Kamar Hotel dan Sirkuit Balap)

Presiden tidak ingin masyarakat setempat mendirikan kios cinderamata sendiri-sendiri sehingga tidak sedap dipandang mata.

Padahal, kawasan itu diperuntukan sebagai salah satu destinasi pariwiasta bertaraf internasional.

"Jangan masyarakat dibiarkan bangun sendiri-sendiri sehingga tidak tertata. Tolong siapkan lahannya," ujar Jokowi.

Ketiga, Presiden meminta setiap bangunan yang dibangun di kawasan Mandalika bercirikan arsitektur masyarakat adat setempat.

Hal itu akan menjadi pembeda antara Mandalika dengan kawasan pariwisata lain, semisal Bali.

"Kekuatan karakter dalam bangunan harus dimunculkan. Jangan nanti di sini banyak rumah Spanyol semua. Kita ini bukan orang Spanyol," lanjut Jokowi.

(baca: Baca juga : Menurut Jokowi, Qatar Sangat Tertarik Berinvestasi di KEK Mandalika)

Terakhir, Presiden meminta pengelola KEK Mandalika dan pemerintah setempat mulai menerapkan standar bagi kafe dan home stay. Terutama untuk urusan kamar mandi.

Hal itu penting karena Mandalika diyakini bakal dibanjiri turis, baik dari dalam negeri atau mancanegara.

Standar pada kafe, hotel hingga kamar mandi semata-mata bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

"Mumpung kita ini mulai ini semua dari nol, harus dikonsepkan dengan baik," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com