Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Apa Pun Pemanfaatan Dana Desa Diperbolehkan Sepanjang untuk Hal Produktif

Kompas.com - 18/10/2017, 16:43 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, program dana desa merupakan salah satu andalan pemerintah untuk membangun desa dan mengurangi ketimpangan.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi melalui akun Facebook resminya, @Jokowi, sebagaimana dipantau Kompas.com, Rabu (18/10/2017).

Jokowi mengatakan, program ini sudah berada pada jalur yang tepat.

"Tapi yang harus diingat, dari 74.000 desa yang ada di Indonesia, tidak mungkin bagi pemerintah untuk mengawasi jalannya pemanfaatan dana desa satu per satu," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, ketika mengunjungi Garut, Jawa Barat, ia mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi penggunaan dana desa ini apakah untuk irigasi, jalan, dan sebagainya.

Baca: Tinjau Dana Desa, Jokowi akan Ajak KPK

Dana desa ditransfer langsung dari pusat ke desa, dan tanggung jawab ada di desa.

Jokowi berpesan agar para kepala desa melibatkan masyarakat dalam menentukan pemanfaatan dana desa.

"Apa pun pemanfaatan dana desa tersebut, diperbolehkan sepanjang itu untuk hal-hal produktif yang dapat memajukan perekonomian desa," ujar Jokowi.

Kepala negara sebelumnya mengingatkan kepala desa untuk berhati-hati dalam menggunakan dana desa.

Jokowi menyebutkan, sampai saat ini ada 900 desa yang bermasalah dalam mengelola dana desa yang diberikan pemerintah pusat setiap tahunnya.

"Hati-hati. Kepala desanya ditangkap. Saya enggak nakut-nakuti," kata Jokowi saat bersilaturahim dengan masyarakat di Desa Muruy, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu (4/10/2017).

Baca: Selewengkan Dana Desa, Kades Pengikut Kanjeng Dimas Ini Dipecat

Jokowi mengatakan, selama tiga tahun, pemerintahannya sudah mengucurkan dana desa sebesar Rp 127 triliun.

Dana desa juga selalu meningkat dari Rp 20 triliun di tahun pertama, menjadi Rp 40 Triliun di tahun kedua dan Rp 60 triliun pada tahun ketiga.

Dana tersebut dibagikan ke 74.000 desa yang ada di Indonesia.

"Setiap desa tahun pertama kira-kira Rp 300 juta-an, tahun kedua Rp 600 juta-an, tahun ketiga 800 juta-an. Dapat uang segitu gedenya, kalau tidak beri kesejahteraan di desa itu pasti ada yang salah. Ada sesuatu pasti di situ," kata Jokowi.

Kompas TV Masyarakat dapat terlibat mengawasi dana desa yang jumlahnya cukup besar.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com