Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Kapolsek Gendong Warga Sakit Viral, Kapolda dan Kapolri Apresiasi

Kompas.com - 18/10/2017, 06:07 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

Kompas TV Atas bantuan sang kapolsek mengantarkan warganya berobat, ia pun mendapat apresiasi.

JAKARTA, KOMPAS.com - Foto-foto Kapolsek Bunta, Iptu Candra, yang mengevakuasi seorang warga yang sedang sakit di Dusun III Mumpe, Desa Doda, Kecamatan Simpang Raya, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, menjadi viral di media sosial.

Proses evakuasi yang dilakukan Iptu Candra terhadap warga yang sakit itu memang tidak biasa. Pasalnya, Iptu Candra membawa warga sakit itu dengan cara menggendong di punggung belakangnya.

Foto evakuasi itu diunggah pemilik akun Facebook Rendy Languju, seperti dipantau Kompas.com di lini masa jejaring sosialnya tersebut, Selasa (17/10/2017). Ada sekitar 10 foto proses evakuasi yang diunggah.

Proses evakuasi tampaknya dilakukan dari tempat tinggal warga yang sakit tersebut, sampai di tempat perawatan. Warga yang sedang sakit itu duduk di sebuah tempat duduk yang dirancang dari kayu yang digantung di punggung Iptu Candra.

Dalam gendongan di belakang, ia duduk membelakangi punggung Iptu Candra sambil menggenggam pegangan yang ada.

(Baca juga: Ketika Seladi Si "Polisi Jujur" Kampanye Anti-Korupsi di Hadapan Pegawai Pajak)

Dari foto yang diunggah, warga sakit berjenis kelamin pria itu tampak mengalami luka di bagian kaki. Luka menganga yang dialami pria itu nampak lebar dan dalam, sampai bagian tulang dapat terlihat.

Kondisi lukanya tampak parah. Anggota polisi lain dan warga terlihat mendampingi Iptu Candra membawa pria tersebut.

Medan yang berat membuat proses evakuasi itu terlihat tidak mudah. Iptu Candra, yang lengkap memakai seragam dinasnya itu mesti menyeberangi dan menyusuri sungai dengan berjalan kaki sambil menggendong pria itu. Untuk menjaga keseimbangan di aliran air, Iptu Candra memegang sebuah tongkat.

Dalam statusnya, Rendy Languju menuliskan bahwa pria yang dievakuasi Iptu Candra itu mengalami luka bakar yang tidak sembuh selama berbulan-bulan.

"Kapolsek Bunta Iptu Candra sedang mengevakuasi seorang masyarakat desa Doda Kec. Bunta Kab. LUWUK ( Suku Terasing ) yang menderita luka bakar dikakinya sudah membusuk dan menembus tulang sdh sekitar 7 bulan tanpa perawatan medis......dengan rasa kemanusiaan Iptu Candra tak kenal lelah melakukan evakuasi dengan peralatan yg apa adanya dan sangat tradisional dengan jarak sekitar 5 km....melewati gunung, menyeberangi sungai dan hutan hanya untuk menolong seseorang yg tidak dikenalnya untuk dibawa dan dirawat secara medis diPuskesmas ... salut buat Kapolsek Bunta Iptu Candra ... Tuhan memberkatimu," tulis Rendy Languju, sebagaimana dikutip Kompas.com, Selasa.

Iptu Candra akhirnya dapat mengevakuasi pria sakit itu sampai di sebuah ambulans. Akhirnya pria sakit itu dapat sampai di tempat perawatan di sebuah puskesmas.

(Baca juga: Kapolri Akui Program Reformasi Polri Belum Dipahami Merata hingga Polres-Polsek)

Apresiasi Kapolri

Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Rudi mengatakan, Iptu Candra merasa peduli dengan warga yang mengalami sakit akibat luka bakar di kaki itu.

Rudy mengatakan anak buahnya itu dapat mengevakuasi warga tersebut melewati medan yang sulit sejauh lima kilometer, hingga mencapai puskesmas.

"Dia (Kapolsek) peduli saat ada masyarakat yang kakinya mengalami luka bakar sampai lumpuh enggak bisa jalan. Kemudian dia gendong sejauh lima kilometer, dibawa ke Puskesmas," kata Rudy.

Karena kepedulian sosialnya, Rudy mengatakan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kabaharkam Polri Komjen Putut Eko Bayu Seno berpesan agar Iptu Candra diberi penghargaan.

"Pak Kapolri dan Pak Kabaharkam pesan ke saya kalau itu benar berikan penghargaan kepada Kapolsek itu," ujar Rudy.

Penghargaan rencananya akan diberikan kepada Iptu Candra setelah pihaknya selesai mengurus warga yang sakit tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com