JAKARTA, KOMPAS.com - Anies Baswedan telah resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10/2017) kemarin.
Momen pelantikan di Istana oleh Presiden Jokowi sebenarnya bukan hal yang baru bagi Anies.
Tiga tahun lalu, tepatnya pada 27 Oktober 2014, Anies dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini dipercaya membenahi pendidikan di Indonesia setelah turut memenangkan pasangan Jokowi-JK pada Pemilu Presiden 2014.
Sayangnya, umur jabatan Anies sebagai Mendikbud berlangsung cukup singkat.
Baca: Pidato Anies yang Serius, dan Canda Sandiaga...
Tak pernah ada penjelasan dari Jokowi atau pihak Istana terkait alasan pencopotan Anies.
Pilkada DKI 2017
Tak lama setelah dicopot, Anies mencoba peruntungannya di kancah pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Ia berpasangan dengan Sandiaga Uno, pengusaha yang juga kader Partai Gerindra. Pengusungan Anies mendapatkan dukungan penuh dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, lawan Jokowi-JK pada Pilpres 2014.
Berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei pada putaran pertama Pilkada DKI, elektabilitas Anies-Sandi seringkali menempati posisi buncit, kalah dari dua pasangan pesaingnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Baca: Fadli Zon Ingatkan Anies-Sandi Penuhi Janji soal DP 0 Persen dan Reklamasi
Namun, nyatanya Anies-Sandi lolos ke putaran kedua bersama Ahok-Djarot.
Pada putaran pertama, perolehan suara Anies-Sandi menempati urutan kedua dengan persentase 39,95 persen.