Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto: Dua Tokoh ISIS di Marawi Telah Ditembak Mati

Kompas.com - 16/10/2017, 15:34 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengungkapkan bahwa dua pimpinan kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan ISIS di Marawi telah ditembak mati oleh militer Filipina.

Kedua pimpinan tersebut adalah Isnilon Hapilon dan Omarkhayam Maute.

Menurut Wiranto, ia telah memastikan kebenaran mengenai informasi itu setelah adanya pemberitahuan resmi dari Pemerintah Australia.

"Laporan mengenai tertembaknya tokoh-tokoh ISIS di Marawi, Omarkhayam Maute dan satu lagi Isnilon Hapilon. Nah itu memang betul-betul mereka sudah terbunuh, karena gambarnya sudah ada, resmi dari Pemerintah Australia," ujar Wiranto saat memberikan keterangan pers di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (16/10/2017).

Baca: Duterte Janjikan Uang Rp 2,6 Miliar untuk "Kepala" Isnilon Hapilon

Wiranto mengatakan, selama proses penanganan kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan ISIS itu, Pemerintah Filipina mendapatkan bantuan secara teknis dari Pemerintah Australia.

Salah satunya yakni alat penginderaan jarak jauh untuk mendeteksi pergerakan dari kelompok tersebut.

"Kita tinggal menanyakan kira-kira tuntasnya kapan, Presiden Duterte juga telah mengatakan bahwa bulan ini mereka selesaikan masalah Marawi," kata mantan Panglima ABRI itu.

Wiranto berharap, tewasnya dua tokoh ISIS itu mampu mencegah penyebaran paham radikalisme ke Indonesia.

Menurut dia, kekuatan suatu kelompok bersenjata akan cenderung melemah jika kehilangan pemimpinnya.

Baca: Apa yang Terjadi di Marawi, dan Siapa Isnilon Hapilon?

"Biasanya pasukan gerilya, pasukan fanatik seperti itu, ketika tokohnya terbunuh, perjuangan mereka surut karena fanatik terhadap karisma tokoh. Mudah mudahan seperti itu sehingga bisa diselesaikan," kata Wiranto.

Isnilon Hapilon adalah pemimpin kelompok penculik Abu Sayyaf, dan juga kepala kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Filipina.

Seperti diberitakan AFP, Amerika Serikat menganggap Hapilon sebagai salah satu teroris paling berbahaya di dunia.

Demi kepala Hapilon, AS menawarkan hadiah sebesar 5 juta dollar AS atau sekitar Rp 66 miliar.

Sementara itu, kelompok Maute telah terlibat dalam pertempuran mematikan berulang kali dengan militer Filipina, selama setahun terakhir.

Pengamat menyebutkan, Abu Sayyaf, Maute, dan kelompok garis keras lainnya mengklaim bahwa mereka ingin membuat sebuah kekhalifahan Islam di selatan untuk ISIS.

Kompas TV Pengerahan peralatan militer adalah bagian dari operasi besar – besaran melawan kelompok ekstrimis di perbatasan Suriah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com