Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPK: Pemberantasan Korupsi Enggak Jalan di Tempat

Kompas.com - 16/10/2017, 11:43 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo membantah pemberantasan korupsi di Indonesia disebut semakin buruk sebagaimana disampaikan oleh Komisi III DPR dalam rapat kerja.

Ia mengatakan, dalam waktu 15 tahun sejak KPK didirikan, indeks persepsi korupsi Indonesia, kata Agus, telah meningkat drastis dari skor 17 menjadi 37.

Hal itu menjadikan Indonesia naik ke peringkat tiga di ASEAN dalam indeks persepsi korupsi.

(baca: Fahri Hamzah: Sudah Purnalah Tugas KPK Sekarang...)

"Indonesia yang dulu paling bawah hari ini kita saksikan angkanya 37. Kalau kita lihat di ASEAN tinggal dua negara di atas kita, Singapura dan Malaysia yang malah menurun," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/10/2017).

"Filipina kita salip. Thailand kita salip. Bahkan Vietnam masih di 33. Dari fakta dan data itu mari optimistis. Pemberantasan korupsi ini enggak jalan di tempat," lanjut Agus.

Ia mengatakan, jika pemerintah meningkatkan kualitas pelayanan publik secara lebih transparan, maka indeks persepsi korupsi di Indonesia juga akan meningkat drastis.

(baca: Aset Negara yang Dipulihkan KPK Mencapai Rp 1,917 Triliun)

Demikian pula jika DPR menerapkan konsep e-planning dan e-budgeting saat membahas APBN dengan pemerintah. Ia meyakini hal itu akan meminimalkan korupsi di parlemen.

"Progres kita cukup ada. Harus diakui paling tidak menjadikan kita nomor tiga di ASEAN. Saya tak mengklaim itu prestasi KPK. Itu terkait dengan semuanya yang dilakukan pemerintah," lanjut Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com