Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Enggan Komentari Kakak Sandiaga yang Pimpin Program OK OCE

Kompas.com - 13/10/2017, 01:05 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon enggan menanggapi penunjukan Indra Uno, kakak Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno, sebagai Ketua Program OK OCE.

Menurut Fadli, saat ini Sandi, sapaan Sandiaga, belum resmi menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta karena belum dilantik. Sehingga, ia menganggap penunjukan tersebut juga belum resmi.

"Kita lihat saja nanti, kan belum dilantik. Kalau sekarang ini kan serba wacana. Kalau serba wacana belum resmi," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

"Kita lihatlah kalau sudah jadi gubernur dan wakil gubernur, kita lihat bagaimana pengambilan keputusan dan kebijakannya," ujar dia.

Saat ditanya peluang terjadinya nepotisme dalam penunjukan tersebut, Fadli kembali enggan berkomentar. Sebab, lagi-lagi dia menilai itu baru sebatas wacana.

(Baca juga: Program OK-OCE Masuk APBD-P, 4.000 Warga Akan Dilatih Wirausaha)

Fadli mengatakan di era digital seperti sekarang setiap program tentunya harus dipertanggungjawabkan. Jika tidak, justru memancing kecurigaan dari masyarakat dan malah menjadi bumerang bagi kepala daerah.

Fadli pun meyakini Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno akan mempertanggungjawabkan kepada publik setiap program kerjanya.

"Di zaman saat ini pengelolaan seperti itu harus ada transparansi dan akuntabilitas. Kita lihat saja nanti," ucap Wakil Ketua DPR itu.

Sandiaga Uno sebelumnya telah mengklarifikasi posisi Ketua Tim Program OK OCE yang dijabat kakaknya, Indra Uno.

Sandiaga mengakui, Indra memang memimpin program itu saat ini. Namun, setelah Anies Baswedan dan dirinya resmi menjabat, Indra akan dicopot dari jabatannya.

"Tentunya karena kami commited bahwa ini adalah sebuah gerakan dan Anies-Sandi tidak boleh ada prosesi yang berpotensi untuk ada kemungkinan nepotisme. Memang kesepakatannya pas kita mulai berdinas, tidak boleh ada lagi di Mas Indra," kata Sandiaga ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2017).

(Baca: Setelah Pelantikan, Kakak Sandiaga Akan Dicopot dari Ketua Tim OK OCE)

Sandiaga mengatakan, OK OCE sejatinya bukanlah program. OK OCE merupakan sebuah gerakan masyarakat yang dibangunnya melalui yayasan keluarga, yakni Mien R Uno Foundation. Di yayasan itu, Indra Uno menjabat sebagai ketua.

Menurut Sandiaga, ketika gerakan pelatihan kewirausahaan ini diinisiasi menjadi "OK OCE", Indra terus dipercaya untuk mengarahkan lebih dari 300 pelatih.

Sandiaga memastikan bahwa pada APBD 2017 tidak ada dana yang digelontorkan bagi program OK OCE.

"Jadi kami berterima kasih sekali Mas Indra sudah dengan dedikasinya membangun gerakan ini sampai 25.000 pada tahun 2016, walaupun tidak ada persinggungannya langsung dan tidak menerima para motivator ini dana dari APBD. Tapi sebagai good governance dan tata kelola tentunya, kami sadari best practice ini harus dipilih di antara mereka yang tidak ada hubungan keluarga dengan saya," ujar Sandiaga.

Kompas TV Rumah dinas nantinya akan digunakan untuk kegiatan pertemuan dengan warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com