Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Nilai Ekonomi yang Stagnan Pengaruhi Elektabilitas Jokowi

Kompas.com - 12/10/2017, 20:15 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra menilai elektabilitas Presiden Joko Widodo yang hanya 38,9 persen versi Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), disebabkan ketidakpuasan rakyat terhadap kinerja Jokowi di sektor ekonomi.

Hal itu, kata Fadli, sekaligus menunjukkan rakyat Indonesia menginginkan pemimpin baru untuk menggantikan Jokowi.

"Kalau setiap incumbent di bawah 40 persen elektabilitasnya, berarti lebih dari 60 persen rakyat Indonesia menginginkan pemimpin baru. Enggak perlu pinter-pinter amat melihat logika itu," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Fadli menduga survei yang menunjukkan kepuasan rakyat atas kinerja Jokowi disebabkan oleh pertanyaan yang tidak valid.

(Baca juga: Kata Roy Suryo, Elektabilitas Jokowi Tinggi Berkat "Buzzer")

Wakil Ketua DPR ini meyakini jika masyarakat ditanya soal kemudahan memperoleh pekerjaan dan memenuhi kebutuhan pokok pasti jawabannya akan semakin sulit. Hal itu, menurut dia, menandakan Pemerintahan Jokowi-JK gagal dalam menyejahterakan rakyat.

Fadli melanjutkan, kesulitan ekonomi tidak hanya dirasakan oleh masyarakat kelas bawah, tetapi juga di kelas atas.

Jika kondisi ini dibiarkan maka Fadli khawatir perekonomian Indonesia yang saat ini mengalami penurunan daya beli akan terus tidak berkembang.

"Ini adalah suatu arah ekonomi kepada stagnan, daya beli lemah, buying power melemah, kesenjangan semakin meningkat, hanya sedikit orang yang menikmati kue pembangunan ini, ini menurut saya menjadi alarm kepada pemerintah," ucap dia.

(Baca juga: Survei Indikator: "Head to Head", Jokowi 58,9 Persen, Prabowo 31,3 Persen)

Kompas TV Fadli Zon menilai wajar Jokowi unggul dalam hasil survei yang dirilis SMRC, karena selalu mendapatkan publisitas dari media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com