JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra akan memanfaatkan kelemahan pemerintahan Joko Widodo di bidang ekonomi sebagai celah untuk memenangkan Prabowo Subianto dalam pemilu presiden 2019.
Hal ini disampaikan Ketua DPP Partai Gerindra Nizar Zahro yang menanggapi rilis survei Indikator Politik Indonesia, di Jakarta, Rabu (11/10/2017) kemarin.
Survei tersebut menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap tiga tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla sebesar 68,3 persen.
Namun, masih ada kekurangan di sejumlah sektor ekonomi yang berkaitan langsung dengan rakyat.
(baca: Survei Indikator: Mayoritas Merasa Makin Sulit Beli Kebutuhan Pokok dan Cari Kerja)
Sebanyak 43 persen responden merasa semakin berat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari.
Hanya 18 persen yang menyatakan pemenuhan kebutuhan pokok semakin ringan dibanding tahun lalu.
Selain itu, sebanyak 54 responden juga meras mencari pekerjaan makin sulit. Hanya 14 persen responden yang merasa mencari pekerjaan semakin mudah.
(baca: Survei Indikator: Head to Head, Jokowi 58,9 Persen, Prabowo 31,3 Persen)
Sebanyak 42 persen responden juga menilai orang miskin di Indonesia semakin banyak. Hanya 24 persen yang menjawab makin berkurang
"Di situ masih banyak celah yang masih belum ditunaikan oleh pemerintahan Jokowi-JK, terutama tentang lapangan kerja, angka kemiskinan dan juga tingkat kebutuhan bahan makanan pokok," ujar Nizar Zahro.
Nizar memastikan, celah-celah itu akan dimanfaatkan partai Gerindra sebagai alat kampanye pilpres 2019.
Ia meyakini cara ini akan efektif, karena berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat.
"Celah-celah itu yang akan digunakan Partai Gerindra untuk bisa mengambil hati dan tingkat pemilih pemula di seluruh Indonesia," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.