Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator: "Head to Head", Jokowi 58,9 Persen, Prabowo 31,3 Persen

Kompas.com - 11/10/2017, 17:00 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo masih menjadi calon terkuat untuk bertarung dalam pemilu 2019 mendatang.

Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 17-24 September 2017.

Awalnya, responden ditanya mengenai sosok calon presiden yang akan dipilih apabila Pemilu 2019 digelar saat ini. Namun, responden tidak diberikan pilihan jawaban.

"Artinya, responden menjawab sesuai dengan yang pertama kali muncul di kepalanya," kata Burhanuddin saat merilis hasil survei di kantornya, di Jakarta, Rabu (11/10/2017).

(baca: Survei Indikator: 68,3 Persen Puas dengan Kinerja Jokowi-JK)

Hasilnya, sebanyak 34,2 persen memilih Jokowi melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua.

Sebanyak 11,5 persen responden lain memilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan 2,1 persen, disusul Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo 1 persen, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo 0,7 persen.

Tiga tokoh yang bersaing dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, yakni Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama sama-sama mendapatkan angka 0,5 persen.

(baca: Survei Indikator: Mayoritas Merasa Makin Sulit Beli Kebutuhan Pokok dan Cari Kerja)

Tokoh lainnya hanya mendapatkan angka 0,1 persen. Sementara responden yang tidak memberikan jawaban sebanyak 47,4 persen.

"Responden yang tidak menjawab cukup besar karena kita tidak memberikan pilihan nama," ucap Burhan.

Saat simulasi delapan nama, Jokowi mendapat 54,6 persen, disusul Prabowo (24,8 persen), Anies (3,1 persen), Agus (2,9 persen), Gatot (2,8 persen), Tito Karnavian (1,2 persen),  Soekarwo (0,6 persen) dan Sri Mulyani (0,4 persen).

Sementara saat simulasi "head to head" layaknya pilpres 2014 lalu, Jokowi mendapatkan 58,9 persen suara responden. Sementara Prabowo mendapatkan 31,3 persen. 

Burhanuddin menilai, elektabilitas Prabowo meski kalah jauh dari Jokowi, namun masih cukup tinggi.

Apalagi masih ada dua tahun waktu bagi Prabowo untuk meningkatkan elektabilitasnya.

"Padahal Pak Prabowo belum kerja sama sekali. Sementara Pak Jokowi sudah keliling terus dari Aceh sampai Papua. Jadi Pak Jokowi juga jangan terlalu yakin pemilu akan mudah," ucap Burhan.

Adapun survei ini menggunakan multistage random sampling dengan 1220 responden di seluruh wilayah Indonesia. Margin of error kurang lebih  2,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com