JAKARTA, KOMPAS.com - Rais Aam Nadlatul Ulama (NU) KH Ma'ruf Amin bercerita soal pembuatan film bertemakan Islam Nusantara yang menjadi jargon NU.
Ia menceritakan, belum lama ini ada seorang sutradara film yang berkunjung ke Indonesia. Sutradara tersebut, kata Ma'ruf, tertarik dengan toleransi umat Islam di Indonesia.
Sang sutradara lantas mendatangi suku baduy di Banten yang hidup di tengah-tengah umat Islam.
Suku Baduy yang dikenal memuja agama leluhur tetap bisa hidup berdampingan dengan umat Islam di Banten.
"Ternyata mereka (suku Baduy) aman-aman saja. Tidak ada gangguan, tidurnya nyenyak. Nah, dia (sutradara) bilang, ini Islam Nusantara," tutur Ma'ruf saat mengisi ceramah di Kantor Pusat Pengurus Besar NU (PBNU), Jakarta, Senin (9/10/2017).
(baca: Kapolri: Islam Nusantara Bisa Menangkal Radikalisme)
Ma'ruf kembali menceritakan, sang sutradara lantas mengunjungi Magelang yang di sana terdapat Candi Borobudur namun tetap berdiri tegak di tengah-tengah lingkungan umat Islam.
Begitu pula ketika sang sutradara mengunjungi daerah wisata Gunung Bromo. Kata Ma'ruf, di sana ia kembali melihat toleransi umat Islam dengan umat Hindu di sana.
"Dia (sutradara) bilang saya akan membuat film tentang Islam Nusantara dan akan memutarnya di Eropa dan Amerika (Serikat). Ini buah dari tatanan sosial yang dibangun atas sikap tawasuth (moderat) dan tasammuh (toleran)," kata Ma'ruf lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.