Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/10/2017, 13:03 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta Kepolisian RI untuk menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2018. 

Hal itu disampaikan Jokowi saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Apel Kepala Satuan Wilayah (Apel Kasatwil) Polri tahun 2017, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (9/2/2017). 

"Saya titip pesan yang namanya Polri itu harus netral. Dalam setiap kontestasi politik baik yang ada di provinsi, kabupaten, kota untuk Pilkada 2018," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, kunci sukses Pilkada adalah solidnya TNI-Polri dalam melakukan pengamanan dan pengawasan pesta demokrasi tersebut.

"Saya meyakini di setiap pilkada gubernur, bupati/kota. Kalau saya, kuncinya hanya satu asal dilihat oleh masyarakat, asal dilihat kontestan-kontestan, kandidat yang ada dan pendukungnya, dilihat TNI dan polri itu solid, sudah rampung," ujar Jokowi. 

Menurut Jokowi, hal ini dilihatnya berdasarkan pengalaman ketika bertarung dalam Pilkada Solo dan Pilkada DKI Jakarta.  

"Kuncinya ada di situ dari pengalaman saya ikut-ikut Pilkada. Kuncinya ada di situ," ujar mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu.

Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan jajaran Polri agar tidak terjun dalam politik praktis. Sebab, politik Polri adalah politik negara.

"Semuanya harus loyal dan setia kepada negara, kepada rakyat, kepada pimpinan. Kalau itu kita kerjakan selesai, enggak ada lah yang berani macam-macam, yang berani main-main, saya meyakini itu," kata Jokowi.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, Apel Kasatwil Polri adalah kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun secara internal oleh korps Bhayangkara tersebut.

Apel akan berlangsung selama 9-11 Oktober 2017 di Akademi Kepolisian RI, Semarang, Jawa Tengah. 

Alasannya untuk mengajak seluruh jajaran Polri tersebut bernostalgia masa-masa awal pendidikan.

"Tahun ini kami ambil tempat di Akpol dengan tujuan utama kembali ke nostalgia lama di almamater ini. Karena sebagian besar para kepala Satwil adalah lulusan Akpol," kata dia.

"Diharapkan dalam tiga hari ini akan merefresh kembali idealisme lama pada saat dididik di almamater ini untuk menjadi Polri yang baik sebagai Bhayangkara negara," ujar Tito.

Menurut Tito, Apel Kasatwil Polri itu digelar dalam rangka persiapan pengamanan dan pengawasan Pilkada Serentak 2018 yang akan digelar di 101 daerah se-Indonesia.

"Pilkada Serentak 2018 akan dilaksanakan Juni 2018. Namun Perlu persiapan sejak dini," kata Tito.

Apel diikuti oleh 546 anggota Polri. Rinciannya, 19 pejabat utama Mabes Polri, 33 Kapolda se-Indonesia dan 33 biro operasi jajaran Polda se-Indonesia serta 461 Kapolres Metro, Kapolresta seluruh Indonesia.

"Kami manfaatkan juga kegiatan ini untuk evaluasi Polri khususnya dalam rangka membangun kepercayaan publik atau public trust. Arahan Presiden adalah motivasi bagi jajaran polri untuk memberikan yang terbaik, bagi bangsa dan negara," ujar Tito.


Kompas TV Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan kata-kata sambutan pada puncak perayaan HUT ke-72 TNI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Nasional
Ramai Unjuk Rasa jelang Putusan MK, Menko Polhukam: Hak Demokrasi

Ramai Unjuk Rasa jelang Putusan MK, Menko Polhukam: Hak Demokrasi

Nasional
Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Nasional
Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Nasional
Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Nasional
Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Nasional
OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi 'Online'

OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi "Online"

Nasional
Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Nasional
Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com