Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendahara Saracen Disebut Terima Rp 1 Juta untuk Promosikan Tamasya Al Maidah

Kompas.com - 06/10/2017, 16:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dwiyani, salah satu saksi yang disebut-sebut sebagai anggota Saracen, pernah memberi Rp 1 juta kepada Bendahara Saracen, Mirda alias Retno.

Hal tersebut disampaikan pengacara Dwiyani, Burhanudin, sebagaimana kesaksian kliennya. Dwiyani sebelumnya diperiksa sebagai saksi dengan tersangka Jasriadi, Ketua Saracen.

"Ada transfer sebesar Rp 1 juta dari Bu Yani kepada Bu Retno," ujar Burhanudin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/10/2017).

Uang tersebut dianggap ucapan terima kasih kepada Jasriadi (pimpinan Saracen) karena membantu memublikasikan kegiatan Tamasya Al Maidah.

Baca: Polisi Sebut Salah Satu Anggota Saracen Kakak Beradik dengan Bendahara Tamasya Al Maidah

Publikasi tersebut, kata Burhanudin, dilakukan melalui media sosial Jasriadi.

Ia membantah kliennya meminta agar kegiatan itu dipublikasikan melalui media sosial Saracen.

"Imbauan Tamasya Al Maidah itu bukan lewat Saracen. Secara personal saja medsos yang dia (Jasriadi) miliki," kata Burhanudin.

Jasriadi meminta uang Rp 1 juta itu tidak dikirim ke rekening pribadinya, melainkan ke rekening Retno.

Burhanudin mengaku tidak tahu alasan permintaan tersebut. Ia juga tidak mengetahui kaitan Jasriadi dengan Retno.

Baca: Polisi Periksa Bendahara Saracen dan Dua Saksi yang Sempat Mangkir

Nama Dwiyani juga dikaitkan dengan Asma Dewi, pengurus Tamasya Al Maidah yang diduga menyuntik uang Rp 75 juta kepada Retno.

Namun, Burhanudin membantah kliennya tahu soal uang tersebut.

"Setahu saya juga tidak ada uang Rp 75 juta. Itu imajiner saja. Uang khayalan," kata Burhanudin.

Tamasya Al Maidah merupakan gerakan yang diprakarsai sejumlah tokoh agama. Mereka mengajak orang dari luar Jakarta untuk menjaga TPS pada Pilkada DKI putaran kedua, 19 April 2017, sebagai saksi.

Kompas TV Bendahara Tamasya Al Maidah Diperiksa Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com