JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa partainya bisa mengusung sendiri Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jawa Barat 2018.
Sebab, PDI-P mengantongi 20 persen kursi DPRD Jawa Barat. Angka ini memenuhi persyaratan untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sendiri.
"PDI-P di Jabar kan bisa usung sendiri. Kami punya kursi 20 sehingga kami bisa usung sendiri karena rakyat beri kepercayaan kami," kata Hasto di Kantor DPP PDI-P, Diponegoro, Jakarta, Sabtu (30/9/2017).
Hal ini disampaikan Hasto menanggapi sikap DPP Partai Golkar yang belum kunjung jelas akan mengusung Dedi Mulyadi. Padahal, Partai Golkar dan PDI-P sudah sejak lama membangun koalisi untuk mengusung Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu.
Belakangan, justru beredar surat yang ditandatangani Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Sekjen Golkar Idrus Marham, yang menyatakan partai berlambang beringin itu mendukung Ridwan Kamil bersama Daniel Muttaqien. Namun, kebenaran surat tersebut dibantah oleh Idrus.
(Baca juga: Tak Didukung Golkar di Pilkada Jabar, Dedi Mulyadi Siap Mundur dari Ketua DPD)
Belakangan, Dedi juga mengaku diminta mahar oleh orang yang dekat dengan DPP Partai Golkar jika ingin diusung sebagai cagub. Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid lalu membantah permintaan mahar itu atas instruksi DPP.
Hasto sendiri memastikan bahwa praktik mahar tidak berlaku di partai berlambang banteng bermoncong putih tersebut.
"Kalau dari PDI-P boleh dicek dalam aturan partai kami, tidak pernah meminta mahar, tak pernah jual beli rekomendasi," kata Hasto.
(Baca juga: Dedi Mulyadi Mengaku Diminta Rp 10 Miliar untuk Rekomendasi di Pilkada Jabar)
Hasto menambahkan, partainya saat ini masih menunggu momentum yang tepat untuk menetapkan calon gubernur dan wakil gubernur di Jawa Barat.
Selain Dedi Mulyadi, Hasto juga menegaskan bahwa partai berlambang banteng itu juga mempunyai sejumlah kader yang mumpuni untuk diusung pada Pilkada Jabar.
Misalnya, Ketua DPD PDI-P Jawa Barat yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin, serta anggota DPR Rieke Diah Pitaloka dan Puti Guntur Soekarnoputri.
"Tinggal kami kerucutkan, tinggal momentun yang tepat akan kami umumkan," ucap Hasto.
Dedi Mulyadi sebelumnya mengatakan, saat ini ia intens berkomunikasi dengan sejumlah partai politik yang mau mengusung dirinya maju pada Pilkada Jawa Barat 2018.
Komunikasi tak hanya dilakukan dengan Partai Golkar.
"Diskusi intens dengan PDI-P, diskusi intens dengan Hanura. Terus teman-teman di daerah juga banyak diskusi intens dengan Gerindra," kata Dedi di Bakrie Tower, Jakarta, Jumat (29/9/2017).
Dedi mengaku banyak tawaran yang masuk kepadanya. Hanya saja, kata Bupati Purwakarta itu, belum ada yang sepakat dan memiliki komitmen yang sama.
(Baca: Tak Cuma Golkar, Dedi Mulyadi Juga Lirik PDI-P dan Gerindra)