Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bambang Asrini Widjanarko
Kurator seni

Kurator seni, esais isu-isu sosial budaya, aktivis, dan seorang guru. Kontak: asriniwidjanarko@gmail.com

G30S/PKI, Karya Seni Propaganda, dan Tantangan Para Milenial

Kompas.com - 29/09/2017, 22:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Meminjam Newtonian, hukum fisika klasik dasar mengajarkan arti kelembaman sebuah objek dengan istilah inersia. Inersia atau kondisi kelembaman adalah kecenderungan semua objek fisik untuk menolak perubahan jika ditimpa gerak dari luar.

Film tersebut telah nyata-nyata menolak laju zaman. Kecepatan perubahan terjadi di mana-mana, di seluruh dunia.

Seperti kita tahu, faham komunis sudah kedaluwarsa. Ideologi komunisme telah binasa, seiring runtuhnya Tembok Berlin, bubarnya Uni Sovyet dan Pakta Warsawa.

Ironisnya negeri komunis kini lebih lihai membincangkan pertumbuhan ekonomi ketimbang ideologi. Vladimir Putin tidak lagi bersilat lidah soal ideologi, tapi menekankan ekpsor migas, penjualan senjata dan berebut hegemoni kekuatan global.

China, yang diwakili Partai Komunis di Beijing lebih panik saat ekspor melemah dan konjungktur turun, ketimbang saat Kongres Rakyat menghadapi kebuntuan. Meskipun China masih menerapkan sistem satu partai, tapi terus membangun zona ekonomi istimewa di mana-mana untuk menggenjot ekspor.

Malahan, negara ini memberi utang triliunan dollar AS kepada banyak negara, bahkan negara mapan sekalipun. 

Baca juga: Nobar Film G30S/PKI Akan Digelar, Berhadiah TV, Kulkas hingga Sepeda Motor

Satu-satunya negara Asia yang berkeras patuh pada ideologi komunisme adalah Korea Utara. Namun, Kim Jong Un lebih menyukai berebut kekuasaan global, dengan pamer kekuatan rudal nuklirnya ketimbang penguatan ideologi.

Dinasti Kim kini terlihat gamblang tak mementingkan komunisme, yang hanya dipakai senjata menenangkan rakyat yang kelaparan serta miskin. Komunisme jelas-jelas menghadapi senjakalanya pada abad ke-21 ini.

Pada saat sama, daya apresisi seni dari hari ke hari secara alamiah makin meningkat di negeri kita ini. Berbagai komponen bangsa mendukungnya, dari lembaga seni pemerintah yang makin terbuka serta siap dikritik meskipun terkadang reaksioner.

Institusi seni independen memproduksi karya-karya yang berlatar sejarah, serta antusiasnya generasi milenial yang mengakses hajatan seni.

Kemudian, aktivitas-aktivitas selebrasi kantung-kantung komunitas dan artspace yang menayangkan berbagai film dokumenter atau fiksi dari sepenjuru jagat yang merangsang generasi muda mencari tahu sejarah bangsa mereka sendiri.

Dari titik tertentu, imbauan penayangan film yang menuai kontroversi, tapi direstui Presiden asalkan dibuat sesuai zaman, sebenarnya justru mendorong generasi milenial berani memproduksi ulang.

Ide itu menawarkan remake film dengan racikan berbeda. Harapannya, suatu saat, kita akan menyaksikan film yang benar-benar lain tentang G30S/PKI. Kita berharap, merasakan lebih banyak sedapnya daripada ngerinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com