Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Brimob Gunakan Mortir, Polri Sebut Hanya untuk Pengenalan Senjata

Kompas.com - 29/09/2017, 10:22 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan adanya pelatihan anggota Brimob Polri yang menggunakan senjata pelontar granat infanteri.

Sebelumnya, viral video yang menampilkan sekelompok anggota Brimob bergantian melontarkan granat berbentuk roket di kawasan perbukitan. Senjata tersebut bisa melontarkan amunisi dengan jarak yang cukup jauh dan meledak begitu menyentuh target.

Setyo mengatakan, senjata tersebut merupakan alat-alat lama yang digunakan semasa Polri masih bergabung dengan ABRI.

"Itu cuma untuk pengenalan senjata. Tidak kita gunakan (untuk bertugas)," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/9/2017).

(Baca: Panglima TNI Mengaku Tak Ditegur Jokowi soal Polemik Pernyataannya)

Setyo mengaku dirinya juga pernah berlatih dengan senjata itu. Bahkan, Brimob Polri juga diajarkan bagaimana melempar granat dan mortir. Senjata-senjata tersebut, kata dia, saat ini ditempatkan di Pusat Pendidikan Brimob Polri.

Menurut dia, Brimob juga harus mengerti penggunaan senjata yang ada, meski tidak digunakan untuk bertugas. Penggunaan senjata sebagaimana ditayangkan video itu semata untuk perkenalan cara penggunaannya. Senjata tersebut tak lagi aktif digunakan Polri sejak Polri lepas dari ABRI.

(Baca: Luruskan Pernyataan Panglima, Wiranto Sebut 500 Pucuk Senjata untuk Pendidikan BIN)

"Jadi Brimob itu harus mengenal ini senjata apa, senjata apa. Ada senapan mesin ringan, ada senapan runduk atau sniper, ada namanya pelontar granat atau mortir. Di Brimob sendiri masih ada namanya mortir 6, mortir 8," kata Setyo.

"Tapi sudah tidak banyak (jumlahnya). TNI juga tahu, Panglima TNI juga tahu itu," lanjut dia.

Setyo mengatakan, saat ini standar senjata yang digunakan Polri sejenis G2 untuk melumpuhkan lawan, bukan senjata serbu. Senjata-senjata untuk berperang, kata dia, kini hanya dimiliki TNI.

"Kalau dikatakan untuk nembak helikopter, enggak ada," kata dia.

Kompas TV Panglima TNI: Klarifikasi Saya Hanya untuk Presiden Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com