Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Siap Jelaskan Pernyataannya soal Pembelian 5.000 Senjata kepada Komisi I

Kompas.com - 27/09/2017, 20:57 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal TN I Gatot Nurmantyo mengaku siap memenuhi undangan rapat kerja dengan Komisi I dengan agenda klarifikasi pernyataannya soal pembelian 5.000 pucuk senjata oleh institusi non-militer.

Hal ini disampaikan Gatot menanggapi rencana Komisi I yang akan mengundang dirinya terkait pernyataan yang menimbulkan polemik itu.

"Saya hanya akan menyampaikan apa yang saya tahu kepada Presiden atau bila saya dipanggil DPR. Di luar itu, saya tidak bisa menyampaikan," ujar Gatot, di Kompleks Parlemen DPR RI, Jakarta, Rabu (27/9/2017).

Terkait pernyataannya itu, Gatot juga sudah dipanggil untuk dimintai penjelasan oleh Presiden Joko Widodo.

Baca: Dituding Lakukan Manuver Politik, Ini Jawaban Panglima TNI

Pertemuan Presiden dengan Gatot di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (27/9/2017) malam.

Meski demikian, Gatot membantah bahwa dirinya mendapat teguran dari Presiden Jokowi atas pernyataan yang dilontarkannya.

"Siapa yang kena tegur? Saya lapor ke Presiden," kata Gatot.

Gatot juga enggan mengungkapkan isi pembicaraannya dengan Presiden Jokowi.

"Tanggapan Presiden tidak boleh saya sampaikan. Karena Anda bukan Presiden," kata Gatot.

Menurut Gatot, pembicaraan dengan Presiden hanya boleh diketahui Presiden Jokowi karena merupakan informasi intelijen.

Baca: Sebar Isu Pembelian 5.000 Senjata, Panglima TNI Dinilai Sedang Berpolitik

"Yang saya sampaikan adalah informasi intelijen. Maka hanya Presiden yang boleh tahu," ujar Gatot.

"Kemarin yang saya sampaikan belum akan terjadi. Maka semuanya informasi hanya boleh saya sampaikan kepada atasan saya, Presiden. Menko Polhukam pun tidak, Menhan pun tidak," kata dia.

Sebelumnya, anggota Komisi I DPR Fraksi PKS Sukamta menyampaikan, Komisi I segera mengagendakan rapat kerja dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo untuk membahas pernyataan soal pembelian senjata institusi non-militer.

Akan tetapi, belum diketahui kapan rapat akan digelar karena padatnya agenda Panglima TNI. Dia berharap rapat kerja bisa digelar pekan depan setelah tanggal 5 Oktober 2017. 

Kompas TV Pada poin mana, panglima dinilai sedang berpolitik?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com