Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MKD Mulai Sidang Perkara Surat Novanto ke KPK Pekan Depan

Kompas.com - 26/09/2017, 18:58 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR akan mulai menyidangkan perkara dugaan pelanggaran etik terkait surat Ketua DPR RI Setya Novanto ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Surat yang ditandatangani Wakil Ketua DPR RK Fadli Zon itu pada intinya meminta penundaan pemeriksaan Setya Novanto kepada KPK.

Ketua MKD DPR, Sufmi Dasco Ahmad menuturkan, pemanggilan saksi perkara surat Novanto ke KPK akan dimulai pekan depan.

"Sudah dirapatkan internal kami akan melakukan pemanggilan pada pekan depan. Sudah disusun jadwalnya," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/9/2017).

Dasco enggan merinci siapa saja pihak terkait yang akan diundang. Namun, salah satu pihak yang akan didengarkan keterangannya adalah Fadli Zon.

(Baca juga: Soal Surat Novanto ke KPK, MKD akan Panggil Fadli Zon)

Keterangan Fadli dibutuhkan MKD untuk mengklarifikasi terkait tugas pokok dan fungsi pokoknya sebagai wakil pimpinan DPR.

"Supaya juga spekulasi-spekulasi yang timbul itu juga bisa teratasi dengan segera," kata dia.

Sejumlah hal berkaitan dengan surat tersebut akan ditanyakan. Salah satunya mengenai asal surat dan proses hingga surat tersebut dikirimkan.

"Semua akan kami tanyakan di situ," ucap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.

(Baca juga: Alasan Fadli Zon Tandatangani Surat Novanto untuk KPK Dinilai Aneh)

Dasco mengaku pihaknya sudah memiliki hasil analisa sementara. Namun, ia enggan mengungkapkannya ke publik.

"Ada tapi rahasia dong," ujarnya.

Fadli Zon sebelumnya dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan DPR (MKD) oleh Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman.

Boyamin melaporkan Fadli karena diduga melanggar kode etik selaku Pimpinan DPR saat menandatangani surat permohonan penundaan pemeriksaan Setya Novanto kepada KPK.

Kompas TV Kontroversi Surat Tanda Periksa Setya Novanto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com