Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rohingya Bukan Isu Agama, Umat Muslim hingga Buddha Galang Bantuan

Kompas.com - 23/09/2017, 05:17 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

 JAKARTA, KOMPAS.com - Solidaritas Lintas Agama untuk Myanmar (SALAM) meminta seluruh umat beragama berpartisipasi aktif dalam menggalang donasi dan bantuan kemanusiaan bagi warga Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, salah satu anggota solidaritas, mengatakan, pasca-kekerasan yang terjadi pada akhir Agustus lalu, warga Rohingya membutuhkan bantuan berupa makanan, sarana kesehatan, dan pendidikan.

"Langkah paling bijaksana dan nyata sekaligus dibutuhkan oleh korba saat ini adalah bantuan berupa makanan, sarana kesehatan dan juga sarana pendidikan," ujar Said saat memberikan keterangan pers di gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2017).

Said menuturkan, peristiwa yang dialami warga Rohingya merupakan tragedi kemanusiaan, bukan konflik antara muslim dan penganut agama Budha. Tragedi kemanusiaan di Rakhine, lanjut Said, lebih kompleks dari hanya sekadar isu konflik antar-agama.

Menurut dia, peristiwa yang dialami warga Rohingya dilatarbelakangi oleh konflik kepentingan berupa perebutan sumber daya dan juga persoalan politik.

(Baca: Said Aqil: Pemerintah Cepat Tanggap Bantu Rohingya, Bukan Pencitraan)

"Maka yang paling tepat adalah mendudukan tragedi Rohingya sebagai tragedi kemanusiaan," kata Said.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) Suhadi Sendjaja mengungkapkan, sejak peristiwa kekerasan terhadap warga Rohingya terjadi, umat Budha di Indonesia sudah melakukan penggalangan dana di setiap Wihara.

"Kemarin kami juga melakukan penggalangan dana bersama (ormas) Taruna Merah Putih. Di setiap Wihara kami lakukan lenggalangan dana untuk saudara kita (warga Rohingya) di Myanmar. Titik beratnya adalah kemanusiaan," kata Suhadi.

Selain itu, Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) bersama Palang Merah Indonesia (PMI) telah mengirimkan bantuan untuk pembangunan rumah sakit di Rakhine.

(Baca: Bantuan Indonesia untuk Rohingya Tiba di Myanmar )

"Dari Walubi sudah ada bantuan untuk pembangunan RS di Rakhine dan bermitra dengan PMI," ucap dia.

Sebelumnya, kekerasan mematikan terhadap warga Rohingya kembali terjadi di negara bagian Rakhine, Myanmar, pada akhir Agustus lalu. Ratusan orang tewas akibat bentrokan senjata antara tentara Myanmar dan militan Rohingya.

Pemerintah juga telah mengevakuasi setidaknya 4.000 warga desa non-Muslim di tengah bentrokan yang berlangsung di Rakhine barat laut. Ribuan Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.

Kompas TV Bantuan dari pemerintah Indonesia untuk pengungsi etnis Rohingya di Rakhine State telah tiba di bandara Internasional Yangon, Myanmar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com