Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNPB Tinjau Sistem Peringatan Dini Pos Pantau Gunung Agung

Kompas.com - 20/09/2017, 14:21 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei meninjau kondisi Gunung Agung di Bali, Rabu (20/9/2017).

Peninjauan ini dilakukan setelah status Gunung Agung meningkat ke level III (siaga).

Ia mengimbau agar segera dibuat pos pantau sementara untuk mengantisipasi letusan mengingat jarak pos pantau dengan Gunung Agung hanya 6 kilometer.

"Tujuan saya untuk mengecek situasi di lapangan apakah early warning system bekerja sesuai SOP (standar operasional prosedur), dan jika terjadi letusan perencanaan evakuasi seperti apa dan di mana lokasi evakuasi," kata Willem melalui keterangan tertulis, Rabu (20/9/2017).

Baca juga: Pantau Gunung Agung, PVMG Pasang Peralatan Tambahan

"Kemudian, untuk memperkuat komunikasi antar-instansi sehingga masyarakat dapat informasi dengan cepat," lanjut dia.

Berdasarkan laporan Pos Pantau Gunung Agung (PGA) tercatat pada Selasa (19/9/2017) terjadi 427 gempa dan pada hari ini, pukul 00.00-06.00 terjadi 94 gempa.

Meski gempa tidak sebesar dua hari lalu, sempat terjadi getaran sebanyak 480 detik tremor dengan gempa dangkal sedalam 2 kilometer dan kedalaman magma 5 kilometer.

Gunung Agung pernah meletus pada 1963. Kala itu, terdapat lima fase letusan.

Pertama, fase gejala berupa gempa yang terasa di bawah Gunung Agung. Kedua, fase pembuka dengan letusan pembuka kemudian membentuk danau lava.

Baca: Gunung Agung Siaga, Airnav Siapkan Jalur Alternatif Penerbangan

Lalu, muncul erupsi pertama memuntahkan material sejauh 14 km ke utara.

Berikutnya, erupsi kedua memuntahkan material sejauh 10 kilometer ke selatan.

Selanjutnya, letusan susulan yang cenderung lama. Hingga saat ini, pemerintah pusat dan daerah terus mengantisipasi kemungkinan Gunung Agung meletus.

"Karena itu masyarakat diimbau harus tetap waspada," lanjut Willem.

Sebelumnya, status aktivitas Gunung Agung ditingkatkan dari level "waspada" menjadi "siaga" pada Senin (18/9/2017) malam.

Sebanyak 44 warga yang berasal dari Dusun Lebih, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem mengungsi secara mandiri.

Mereka mengungsi ke 3 lokasi di wilayah Kabupaten Klungkung dan telah ditangani oleh BPBD setempat.

"BPBD Kabupaten Klungkung telah memberikan bantuan bagi pengungsi," kata Sutopo, Selasa (19/9/2017).

Kompas TV Rapat digelar untuk menghadapi erupsi yang mungkin saja terjadi dalam waktu dekat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com