JAKARTA, KOMPAS.com - Pemantauan terhadap Gunung Agung yang terletak di Karangasem, Bali terus dilakukan. Saat ini gunung tersebut masih berstatus "siaga".
Terkait hal itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, saat ini tengah disusun rencana kontinjensi yang melibatkan sejumlah dinas kementerian dan lembaga terkait.
"TNI, Polri, Basarnas, kementerian dan kembaga dinas-dinas yang ada. Dan rencana kontinjensi itu disusun berdasarkan kesepakatan," kata Sutopo di di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2017).
Rencana kontinjensi merupakan salah satu tahap agar upaya penanggulangan bencana menjadi efektif. Dalam rencana kontinjensi juga disepakati langkah-langkah alternatif jika terjadi peristiwa yang tidak direncanakan atau di luar prediksi.
"Kalau terjadi emergency mereka harus lakukan apa. Di mana, bagaimana. Nah itu kami sepakati," kata dia.
(Baca juga: Evakuasi Warga Sekitar Gunung Agung Prioritaskan Kelompok Rentan)
Setelah rencana kontinjensi tersusun, selanjutnya dilakukan sosialisasi kepada aparat serta masyarakat. Sutopo berharap, sosialisasinya nanti akan berjalan lancar.
"Peningkatan status (dari waspada ke siaga) ini kami gunakan untuk secara intensif melakukan sosialisasi," kata dia.
Sebelumnya, status aktivitas Gunung Agung ditingkatkan dari level "waspada" menjadi "siaga" pada Senin (18/9/2017) malam.
Atas hal itu, sebanyak 44 warga yang berasal dari Dusun Lebih, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem mengungsi secara mandiri. Mereka mengungsi ke 3 lokasi di wilayah Kabupaten Klungkung dan telah ditangani oleh BPBD setempat.
"BPBD Kabupaten Klungkung telah memberikan bantuan bagi pengungsi," kata Sutopo, Selasa (19/9/2017).