Kapolda pun meminta agar masalah tersebut diselesaikan dengan komunikasi yang santun dan tidak mengintimidasi.
"Marilah kita diskusi selesaikan masalah dengan santun, baik, transparan, Insya Allah bisa selesai dengan baik, saya mohon bisa memahami ini," ujar Idham.
Setelah itu Kapolda meminta utusan massa untuk menemui dirinya dan melakukan dialog dengan pihak YLBHI.
Sekitar pukul 24.00 WIB, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto masuk ke dalam gedung dan bertemu dengan Direktur YLBHI Asfinawati serta beberapa perwakilan.
Selama beberapa menit, Suyudi masuk ke dalam gedung dan memeriksa kondisi di sana.
Baca: Dikepung atas Tuduhan Gelar Acara PKI, YLBHI Merasa Jadi Korban Hoaks
Namun, imbauan itu tidak digubris.
Pada pukul 24.48 WIB, massa masih mengepung Kantor YLBHI. Mereka terus berteriak dan memaksa untuk masuk ke dalam Kantor YLBHI. Bahkan, massa sempat melemparkan batu dan botol kaca ke arah halaman gedung.
Sekitar pukul 01.21 WIB, massa aksi bertindak semakin beringas. Mereka melemparkan batu ke arah kantor YLBHI dam membuat kaca-kaca pecah.
Bentrokan antara aparat kepolisian dan massa aksi pun tak bisa dihindari. Polisi berusaha menghalau massa yang mengepung YLBHI.
Massa kemudian melempari polisi dengan batu dan botol beling. Sejumlah polisi yang tidak dilengkapi peralatan huru-hara tampak cedera dan mundur.
Mobil water cannon yang disiapkan petugas kemudian maju dan menyemprotkan air. Petugas juga menembakkan gas air mata.
Baca: YLBHI Dikepung, #DaruratDemokrasi Teratas di Twitter
Sementara itu, suasana mencekam juga terjadi di dalam Kantor YLBHI. Lebih dari 100 orang tertahan di dalam gedung berlantai tiga itu.
Suasana panik dan histeris dirasakan oleh semua orang. Bahkan, ada seorang perempuam yang pingsan.
Beberapa staf YLBHI berinisiatif melakukan pengamanan. Mereka membuat barikade dari kursi agar massa yang mengepung di luar tidak bisa masuk ke dalam dan menahan lemparan batu dari luar.
Mereka juga berusaha menenangkan rekan-rekannya, terutama saat lemparan batu mulai melayang masuk ke dalam Kantor YLBHI.
Situasi tersebut berlangsung hingga pukul 03.34 WIB. Massa yang bentrok dengan aparat di samping YLBHI dan Jalan Diponegoro dapat dipukul mundur.
Massa berhamburan ke arah Salemba, Cikini, dan Tugu Proklamasi. Tidak ada lagi terdengar tembakan gas air mata atau bunyi batu dan botol pecah yang dilemparkan.
Namun, di Tugu Proklamasi misalnya, dari kejauhan massa aksi terlihat masih berkumpul. Aparat polisi di titik itu berdiri membentuk barikade.
Setelah tidak ada lagi kepungan massa, polisi mengevakuasi orang-orang yang berada di dalam Kantor YLBHI. Terlihat wajah mereka cemas, ketakutan, dan kelelahan.
Baca juga: Tenangkan Massa, Kapolda Jamin Tidak Ada Seminar PKI di YLBHI
Perempuan dan lansia dievakusi terlebih dulu menuju dua truk polisi yang terletak tidak jauh dari kantor YLBHI. Setelah itu menyusul beberapa staf YLBHI.
Menurut informasi, mereka dibawa ke dua titik, yakni Polda Metro Jaya dan kantor Komnas HAM.
Proses evakuasi tidak semulus yang direncanakan. Beberapa kali rombongan harus berhenti, menunggu keadaan aman.
Pasca-bentrokan, aparat kepolisian mengamankan sejumlah orang. Sekitar empat orang yang diduga dari pihak massa pengepung YLBHI diamankan polisi.
Mereka sempat mengelak ikut terlibat aksi bentrokan dengan aparat itu dan mengaku hanya berjaga-jaga di sekitar lokasi.
Akan tetapi, mereka tidak bisa mengelak lantaran di bagian pipinya memakai odol.
Odol memang biasa dipakai untuk mengurangi dampak mata yang pedih akibat gas air mata.
"Kamu juga bisa pakai odol (di pipi) itu, jaga aja," kata seorang petugas.