Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Vertigo, Kini Jantung Setya Novanto yang Bermasalah

Kompas.com - 18/09/2017, 08:34 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR yang juga Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto kembali menjalani tindakan medis.

Novanto akan menjalani kateterisasi jantung di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (18/9/2017), sekitar pukul 08.00 WIB.

"Pagi ini Bapak (Setya Novanto) akan masuk ruang Angiogragi untuk dilakukan tindakan kateterisasi yang direkomendasikan pasca pemeriksaan MSCT atau Calcium Score," kata Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar Nurul Arifin, melalui pesan singkat, Senin (18/9/2017).

Ia mengatakan, tindakan kateterisasi di Rumah Sakit Premier Jatinegara dilakukan atas rekomendasi dokter.

Baca juga: Tanggapan KPK soal Surat Novanto Minta Penundaan Penyidikan Kasusnya

Awalnya, Novanto dirawat di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta Pusat. Menurut Nurul, dokter menyarankan tindakan kateterisasi karena adanya gejala disfungsi jantung Novanto.

"Karena sebelumnya sudah ditemukan juga adanya plak di jantung. Saat ini Bapak sudah berada di Cardiac Ward Rumah Sakit Premier. Kami berharap yang terbaik untuk Bapak," lanjut dia.

Dugaan awal, Novanto menderita vertigo. Ia jatuh pingsan saat sedang bermain pingpong di rumahnya.

Pada Selasa lalu, Novanto menjalani serangkaian tes kesehatan.

"Kemarin sudah diambil pemeriksaan MRI, dan sudah dilakukan USG tadi pagi," ujar Nurul saat ditemui di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta, Selasa (12/9/2017).

Istri Ketua Umum Golkar Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor mengatakan, suaminya hingga kini masih menjalani sejumlah pemeriksaan kesehatan.

Baca: Minta Penundaan Penyidikan Novanto, Pimpinan DPR Dinilai Salahi Kode Etik

Menurut dia, ada beberapa penyakit lain di organ tubuh lain yang muncul seperti penurunan fungsi ginjal.

"Psikologis sih lumayan membaik cuma memang banyak pemeriksaan yang dilakukan karena vertigonya masih ada. Terus begitu diperiksa semuanya, ya baru kelihatan bahwa penyakit yang selama ini enggak dirasa nyatanya ada semua," kata Deisti di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/9/2017).

Ia menambahkan, saat ini Novanto masih bisa berkomunikasi dengan lancar.

Novanto juga sudah bisa duduk dan berdiri, namun terkadang vertigonya kambuh sehingga harus kembali berbaring.

Saat ditanya apakah Novanto bisa menghadiri rangkaian proses hukum seperti pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau sidang praperadilan, ia menjawab suaminya membutuhkan rekomendasi dokter untuk hal tersebut.

"Saya belum tahu ya nanti mesti tanya dokter, kemarin baru diperiksa jantungnya ada pengapuran. Minta doanya aja," lanjut dia.

Kompas TV Yang menjadi sorotan, di saat Novanto dirawat, KPK menerima surat permintaan penangguhan pemeriksaan dengan alasan menunggu hasil sidang praperadilan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com