Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaporan ke Polisi Terkait Film yang Dibuat? Ini Kata Dandhy

Kompas.com - 18/09/2017, 04:04 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutradara film dokumenter, Dandhy Dwi Laksono, tak memungkiri jika ada pihak yang tidak suka atas karya yang dibuatnya.

Dandhy pun tidak mengelak saat ditanya apakah pelaporan terhadap dia ke polisi juga terkait film dokumenter yang dibuat. 

Namun, ia mempersilakan pihak yang tidak suka dengan karyanya untuk terbuka menyampaikan kritik kepada dirinya.

"Dari film-film yang saya bikin, monggo, saya tunggu, disampaikan saja secara gentle (jantan)," kata Dandhy di kantor Asosiasi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Kwitang, Jakarta, Minggu (17/9/2017).

Dandhy dilaporkan ke polisi oleh Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) karena tulisan yang diunggah ke akun Facebook miliknya. Tulisan itu dianggap menghina Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri.

(Baca juga: YLBHI: Pelaporan Dandhy Dwi Laksono Tak Sesuai Spirit PDI Perjuangan)

Menurut Dandhy, inti dari tulisan yang ia paparkan di akun Facebook itu bukan membandingkan antara Aung San Suu Kyi dengan Megawati. Melainkan, Dandhy lebih menyoroti tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya.

Tulisan itu pun, menurut dia, berdasarkan fakta dan data-data.

"Dari awal saya ingin menulis bagaimana Indonesia belajar dari Rohingya, bukan membandingkannya dengan Megawati seperti framing pelapor," kata dia.

Dandhy mengaku tak ingin berspekulasi terlalu jauh perihal tujuan Repdem melaporkannya ke polisi. Dia menyayangkan jika nantinya laporan tersebut ditindaklanjuti kepolisian. Sebab, langkah itu menjadi penegas adanya upaya meredam kebebasan menyatakan pendapat.

(Baca: Dandhy Nilai Pelaporan atas Tulisannya adalah Upaya Bungkam Kebebasan Berekspresi)

Dia menceritakan, pada 2014 lalu sempat menghadapi persoalan yang hampir serupa. Saat itu Dandhy masih menjabat sebagai salah satu pengurus AJI.

Ia mengaku, kala itu kerap melontarkan kritik kepada media-media arus utama yang ikut berpihak dalam Pemilihan Presiden 2014. Salah satu pihak dari televisi swasta pun gerah.

"Ditantang debat sama pimred (pemimpin redaksi)-nya, saya ladenin," kata pria yang pernah bekerja di sejumlah media, termasuk televisi itu.

Selain itu, Dandhy mengaku pernah membuat film dokumenter berjudul Samin vs Semen. Film itu menceritakan tentang konflik masyarakat atas pendirian pabrik semen di Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah.

Menurut dia, ada pihak yang tidak suka. Kemudian, pihak tersebut juga membuat film berjudul Sikep, Samin, Semen sebagai tandingan dari film karya Dandhy.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com