Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan di Depan YLBHI, Kendaraan Warga dan Aparat Dirusak Massa

Kompas.com - 18/09/2017, 02:55 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bentrokan antara aparat keamanan dengan massa yang mengepung kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, di Menteng, Jakarta Pusat menyebabkan kendaraan umum dan aparat rusak.

Bentrokan pecah, Senin (18/9/2017) dini hari sekitar pukul 01.21 WIB.

Sebuah mobil Nissan Juke putih bernomor polisi B 28 WTW yang diduga milik warga, dirusak massa. Kaca depan mobil tersebut pecah.

Mobil itu diparkir di Jalan Diponegoro, tepatnya di depan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Meski kerusuhan itu telah berakhir, tidak terlihat pemilik kendaraan tersebut.

Di depan RSCM itu aparat memukul mundur massa ke arah Salemba dengan tembakan gas air mata. Aksi polisi itu sempat dibalas lemparan batu oleh massa.

(Baca juga: Kerusuhan di YLBHI, Bentrokan Pecah hingga RSCM dan Stasiun Cikini)

Sekitar dua sampai tiga unit kendaraan roda dua juga terlihat jatuh dan rusak di bagian badan kendaraan.

Sementara itu, di sebuah halte yang tak jauh di seberang YLBHI, tiga unit sepeda motor milik Sabhara dirusak massa. Motor polisi itu dalam posisi tergeletak jatuh dan rusak di sejumlah sisi.

Bau bensin yang tumpah tercium di sekitar motor aparat yang dirusak massa.

Tak hanya kendaraan rusak, Jalan Diponegoro juga menjadi penuh dengan puing batu dan sedikit bekas pecahan botol.

Bentrokan mulai mereda pada Senin (18/9/2017) sekitar pukul 02.30 WIB. Massa dapat dipukul mundur petugas. Sejumlah orang ditangkap. Baca: Kerusuhan di YLBHI Mereda, Aparat Amankan Sejumlah Demonstran

Sepeda motor aparat dirusak saat bentrok aparat dan massa aksi anti-komunis di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Senin (18/9/2017)Kompas.com/Robertus Belarminus Sepeda motor aparat dirusak saat bentrok aparat dan massa aksi anti-komunis di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Senin (18/9/2017)
Konblok yang dipasang petugas di samping Bioskop Metropole juga luluh lantak dijatuhkan massa.

Saat ini petugas yang terpencar di arah Salemba, dekat Stasiun Cikini, dan Tugu Proklamasi masih memukul mundur massa.

(Baca juga: Rusuh di Depan YLBHI, Polisi Kerahkan "Water Cannon" dan Tembakkan Gas Air Mata)

Aparat juga masih berjaga di kantor YLBHI untuk melakukan evakuasi terhadap peserta diskusi di dalam gedung.

Pengepungan di kantor YLBHI sendiri bermula saat massa demonstrasi mendengar isu bahwa YLBHI menggelar diskusi tentang Partai Komunis Indonesia.

Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi YLBHI Muhammad Isnur menuturkan bahwa pihaknya memang menyelenggarakan acara diskusi dan pagelaran seni sejak sore tadi.

Namun, diskusi dan pagelaran seni itu membahas soal darurat demokrasi. Dia pun membantah bahwa diskusi dan pagelaran seni itu mengangkat soal PKI.

Diskusi tersebut, kata Isnur, juga mengundang seniman, budayawan dan akdemisi.

"Hari ini ada penampilan seni dari seniman dan budayawan. Mengangkat isu darurat demokrasi," kata Isnur.

"Seringkali kami dituduh fasilitasi acara PKI, itu sama sekali enggak benar," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com