Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Cek Kondisi YLBHI, Kapolres Minta Massa di Luar Membubarkan Diri

Kompas.com - 18/09/2017, 01:08 WIB
Robertus Belarminus,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto menegaskan bahwa tidak ada kegiatan terkait Partai Komunis Indonesia (PKI) di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) sejak sore hingga malam, pada Minggu (17/9/2017).

Hal tersebut dia ucapkan di depan massa aksi anti-komunis yang mengepung kantor YLBHI.

"Tidak ada kegiatan yang menyangkut PKI dan kegiatan itu juga sudah berakhir. Saya sudah mengecek kondisi di dalam," ujar Suyudi.

Sekitar pukul 00.00 WIB pada Senin (18/7/2017) dini hari, Suyudi yang didampingi Dandim Jakarta Pusat Letkol Edwin Adrian bertemu dengan Direktur YLBHI Asfinawati dan beberapa perwakilan YLBHI.

Selama beberapa menit Suyudi masuk ke dalan gedung YLBHI untuk memeriksa kondisi di dalam.

Setelah itu, Kapolres dan Dandim keluar dan meminta massa aksi membubarkan diri setelah dia memberikan pernyataan. Sementara, peserta demonstrasi terus berteriak dan memaksa untuk masuk ke dalam gedung YLBHI.

"Saya tegaskan tidak ada kegiatan seperti yang dituduhkan. Saya sudah mengecek sendiri," kata dia.

Menurut Suyudi, sejumlah pihak di dalam YLBHI sebenarnya sudah menyudahi kegiatan pukul 22.00. Namun, karena massa datang, mereka akhirnya tertahan.

"Mereka di dalam sedikit, hanya 20-30 orang. Untuk itu rekan-rekan pahami situasi ini," ujar Suyudi.

Pantauan Kompas.com, pada pukul 24.48 WIB massa masih mengepung kantor YLBHI meski polisi sudah minta untuk membubarkan diri.

(Baca: YLBHI Dikepung, Lebih dari 100 Orang Termasuk Lansia Tertahan di Dalam)

Sebelumnya, sejak pukul 21.30 WIB, puluhan massa yang mengklaim dari kelompok anti-komunis menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/9/2017).

Mereka pun memadati dua gerbang YLBHI yang berada di sebelah timur dan selatan. Salah seorang juru bicara aksi meminta perwakilan masuk ke dalan kantor YLBHI.

Awalnya, puluhan massa itu mendatangi kantor YLBHI tanpa membawa spanduk atau pun atribut aksi. Mereka berorasi, meminta pihak YLBHI menghentikan acara diskusi.

Massa menganggap diskusi tersebut membicarakan soal kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com