Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Obat PCC, Orangtua Diminta Aktif Beri Pemahaman pada Anak

Kompas.com - 15/09/2017, 14:01 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Komisi VIII DPR Iskan Qolba Lubis meminta orang tua berperan aktif memberikan pemahaman kepada anak-anaknya terkait peredaran narkoba jenis baru.

Hal itu diungkapkannya menyusul kasus puluhan remaja yang menjadi korban setelah mengkonsumsi obat Paracetamol Cafein Carisoprodol (PCC). Badan Narkotika Nasional (BNN) menyampaikan bahwa efek obat yang dikonsumsi tersebut mirip dengan Flakka.

Tak hanya orangtua, namun Iskan mengingatkan agar pihak sekolah juga turut berperan aktif.

"Orangtua dan sekolah harus aktif memberikan pemahaman kepada anak tentang apa itu narkoba dan bahayanya," ujar Iskan melalui keterangan tertulis, Jumat (15/9/2017).

(Baca juga: Kasus Peredaran Obat PCC, Apoteker dan Asisten Jadi Tersangka)

Iskan menyebutkan, berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), jumlah pengguna narkoba di usia remaja usia 12-21 tahun naik menjadi 14 ribu jiwa pada 2016.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menegaskan, pihak-pihak terkait perlu segera membongkar auktor intelektual penyebar obat tersebut, serta mencari tahu motif penyebarannya.

Sebab, kasus narkoba dinilainya mengancam masa depan anak bangsa.

"Penyebaran narkoba di kalangan anak merupakan tindakan keji dan memiliki agenda untuk menghancurkan masa depan bangsa karena anak merupakan generasi penerus," ucap dia.

Iskan juga mengaku heran peredaran narkoba tersebut sudah sampai ke daerah-daerah terpencil. Menurut dia, kondisi saat ini sudah bisa dikategorikan sebagai darurat narkoba.

Ia pun meminta BNN mampu secara aktif menuntas kasus penyebaran narkoba di kalangan anak tersebut.

"Kasus ini tidak bisa dibiarkan. Apalagi jumlah pengguna narkoba di usia anak dan remaja terus meningkat," kata Iskan.

Polisi menetapkan lima tersangka dalam kasus peredaran obat jenis PCC (Paracetamol Caffein Carisoprodol) dan obat keras lainnya di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Salah satunya yakni seorang apoteker berinisial WYKA (34) dan asisten apoteker, AM (19).

Penangkapan dilakukan setelah polisi membentuk tim gabungan yang terdiri dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara, Direktorat Intelejen Keamanan, Direktorat Narkoba, dan Resimen Kendari.

(Baca juga: BNN Telusuri Penyalahgunaan Obat Mirip Flakka di Kendari)

Berdasarkan pendataan oleh BNN Kota Kendari. Satu dari mereka meninggal dunia. Sebanyak 30 orang di antaranya dibawa ke rumah sakit jiwa.

Salah satu korban, AN (17) yang merupakan tukang parkir mengaku dirinya tak sadarkan diri usai mengkonsumsi lima butir obat PCC. Ia membelinya dari salah satu tukang parkir Mall Rabam di Wisma Hotel, Kendari.

Kompas TV Ini Jenis Obat yang Dikonsumsi Puluhan Pemuda di Kendari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com