Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagai Dimabuk Cinta, Alasan WNI Ini Sempat Gabung ISIS di Suriah

Kompas.com - 15/09/2017, 09:43 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nurshadrina Khaira Dhania, warga negara Indonesia yang baru saja kembali dari Suriah, berbagi kisah awal mula dirinya bergabung menjadi simpatisan ISIS sejak 2015.

Dalam talkshow "Rosi" episode Pengakuan Anggota ISIS, di Kompas TV, Kamis (14/9/2017), gadis berumur 19 tahun tersebut menceritakan, dia tertarik dengan ISIS karena bujuk rayu pamannya yakni Djoko Wiwoho eks pegawai BP Batam yang juga simpatisan ISIS.

Selain itu, dia juga penasaran dengan sejumlah kabar simpang siur mengenai ISIS.

"Saya tahu (ISIS) dari paman saya. Saya seorang pribadi yang curious yang ingin tahunya tinggi, cari-cari sendiri di internet," ujar Nurshadrina.

Melalui internet, ia menemukan sebuah blog yang isinya tentang cerita kehidupan umat Muslim di bawah kekuasaan ISIS di Suriah.

"Ketemu di Tumblr, ada sebuah kisah orang yang sudah sampai di tanah Suriah. Orang itu menceritakan keadaan di sana," ujar dia.

(Baca juga: Eks WNI Simpatisan ISIS: Perempuan Hanya Dianggap "Pabrik Anak")

Nurshadrina juga melihat video-video pengakuan simpatisan ISIS lainnya yang membuat keinginannya untuk berhijrah semakin tinggi.

"Mereka mengajak semua Muslim hijrah. Saya lihat video mereka semua. Anak-anak sekolah terjamin kehidupannya, semua yang bagus-bagus, sekolah gratis," kata dia.

Bahkan, kata dia, ISIS berjanji kepada dirinya dan lima anggota keluarganya untuk mengganti semua biaya keberangkatan dan menjamin kehidupannya usai sampai di Suriah.

"Mereka sendiri janji, biaya ke sana (Suriah) akan mereka gantikan. Penggantian utang, ada pekerjaan, gajinya tinggi. Jadi jangan takut kehilangan pekerjaan," ujar Nurshadrina.

"Saya sudah termakan dengan berita mereka bahwa kewajiban berhijrah nanti akan masuk surga. Ketika ke sana (Suriah), dunianya dapat, akhiratnya pun akan dapat. Jadi saya ingin keluarga saya juga, saya ajak mereka semua," tuturnya.

Ia pun mengaku bawah dirinya benar-benar gelap mata bagai dimabuk asmara terhadap kelompok teroris yang dipimpin Abu Bakar Al-Baghdadi itu.

"Ketika kita jatuh cinta kepada seseorang, kita melihat indahnya saja. Ribuan orang bilang, 'dia itu jerk, dia itu enggak bagus, kacaulah'. Tapi setelah kita bersama dia, kita sendiri dengan dia, barulah kita merasakan," ucap Nurshadrina. 

(Baca juga: Kisah Duka Keluarga Indonesia Simpatisan ISIS di Suriah...)

Tidak heran jika pada awalnya semua hal buruk mengenai ISIS ia anggap sebagai fitnah. Semua progapaganda ISIS juga ia telan mentah-mentah tanpa mencari pembenaran yang sesungguhnya.

"Melihat propaganda mereka kehidupan di sana bagus, wah, tenteram, damai penuh keadilan. Mereka mengklaim itu seperti zamannya nabi Muhammad," kata Nurshadrina.

"Jadi sudah seperti terbutakan, kayak berita kejelekan mereka saya tolak begitu saja. Saya berpikir itu fitnah, itu bukan ISIS tapi organisasi lain mengatasnamakan ISIS," ucap dia.

Kompas TV Diiringi pengawalan pasukan militer Suriah, 308 militan ISIS bersama keluarga mereka direlokasi ke wilayah Suriah bagian timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com