Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW Desak Setya Novanto Segera Ditahan

Kompas.com - 14/09/2017, 22:56 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Bidang Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri mengatakan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus segera Ketua DPR RI, Setya Novanto.

Dia menganggap banyak hambatan yang ditemui pasca penetapan Ketua Umum Partai Golkar itu menjadi tersangka dugaan korupsi pengadaan proyek e-KTP.

"KPK segera tahan Novanto. Karena terlalu banyak kejadian yang menghambat KPK dalam menangani kasus e-KTP," kata Febri di hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (14/9/2017).

Febri heran apa alasan KPK tak kunjung segera menahan Novanto. Ia pun menduga-duga apakah masih kurang bukti atau lainnya.

 

(Baca: Dokter DPR Sebut Setya Novanto Kena Vertigo Saat Main Pingpong)

"Kenapa KPK tak kunjung menahan Novanto, apa masalahnya? Apakah karena Johannes Marliem meninggal dunia sehingga bukti kurang kuat, apalagi? Harusnya segera ditahan dong," kata dia.

Febri khawatir, jika tidak segera ditahan hambatan lembaga anti-rasuah dalam menuntaskan kasus yang merugikan negara senilai Rp 2,3 triliun tersebut akan semakin besar.

"Kalau tidak ditahan hambatan KPK akan makin kenceng dalam mengusut kasus e-KTP," ujar Febri.

"Bahkan alasan sakitnya Novanto juga perlu diuji kebenarannya. KPK harusnya bisa kirim dokter untuk cek kesehatan (Novanto)," tambah dia.

 

(Baca: Surat DPR Tak Ganggu Penyidikan Kasus Setya Novanto) 

Tak hanya itu, Febri juga curiga terkait waktu pengajuan gugatan praperadilan Novanto di PN Jakarta Selatan.

"Kami curigai praperadilan Novanto ada yang janggal karena Johannes Marliem meninggal. Harusnya pasca ditetapkan tersangka ia sudah bisa ajukan praperadilan," kata dia.

"Ini terlalu lama dan kenapa setelah Johannes Marliem meninggal dunia. Tapi bisa juga karena menunggu pertemuan dengan pimpinan Mahkamah Agung di Surabaya," tutup Febri.

Kompas TV Surat Fadli Zon ke KPK, Etiskah?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com